5. Libatkan anak dengan kegiatan olahraga atau organisasi
Anak akan belajar bagaimana bekerja sama dengan orang lain dan belajar bagaimana memahami sikap teman-teman yang berbeda dengan dirinya. Bila memungkinkan, ajak mereka berkemah, ke gunung, hutan, atau pantai untuk melihat matahari terbit dan terbenam. Hal ini juga erat hubungannya untuk meningkatkan kecerdasan spiritual anak. Masjid, gereja, pura, candi, dapat Anda manfaatkan untuk hal ini.
6. Puji dan motivasilah anak.
Bila anak mendapat nilai jelek, beri motivasi bahwa ia masih bisa mencapai nilai yang lebih baik besok atau ujian berikutnya. Anda punjangan marah bila ia mendapat nilai buruk. Pujilah, asal jangan berlebihan bila berhasil mencapai prestasi. Anak harus belajar bahwa dirinya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Jadi tidak mungkin ia bisa pandai di semua pelajaran. Anak yang perfeksionis cenderung menjadi depresi dibandingkan dengan anak lain. Beri tahu pula agar jangan takut berbuat salah. Karena pengalaman juga merupakan pelajaran berharga untuk menghadapi hidup.
Dengan demikian anak akan mengetahui mana perilaku yang seharusnya dan tidak seharusnya. Sebagai orang tua wajib mengajarkan kecerdasan emosional agar anak juga berempati terhadap orang lain.
Intisari Online