Ia berharap dengan suksesnya RSCM melakukan transpalasi ginjal dengan teknik laparoskopi dalam 2 tahun terakhir dapat mendorong masyarakat untuk mendonorkan ginjalnya.
Disampaikan Dr.dr. Nur Rasyid, SpU (Ketua Departemen Urologi RSCM-FKUI), prosedur laparoskopi yang diterapkan di RSCM merupakan Laparaskopi tingkat advanced.
"Laparoskopi umumnya hanya mengangkat jaringan untuk dibuang (seperti tumor) sementara pada laparoskopi transplantasi, jaringan yang diambil harus tetap baik karena akan digunakan kembali oleh recipient (penerima organ donor)," ucapnya.
Ia menjelaskan seorang dokter dapat mengerjakan laparoskopi transplantasi bila sudah mahir melakukan laparoskopi biasa.
"Proses Laparoskopi transplantasi ginjal, memiliki keterbatasan waktu yaitu sejak pembuluh darah diikat sampai keluar harus di bawah 10 menit dan RSCM mampu melakukan hal ini rata-rata dibawah 5 menit," terangnya. (Tribun Jakarta/Daniel Ngantung)