TRIBUNNEWS.COM - Bahaya abu vulkanik selain berpengaruh pada kesehatan paru-paru juga bisa menyerang mata. Bagaimana abu ini bisa menembus mata?
Tribunnews.com mengutip penjelasan Rovicky DP, Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia ( IAGI) dalam blognya. Menurutnya, secara geologis, abu vulkanik adalah material batuan vulkanik yang berasal dari magma panas dan cair yg membeku secara cepat. Batuan beku sejatinya kumpulan mineral yang membeku dan mengkristal dari magma cair.
Karena membeku cepat maka magma ini tidak sempat mengkristal dengan baik. Karena tidak mengkristal dalam geologi material bekuannya disebut gelas. "Ya mirip gelas kaca yang kita pakai itu," papar narasumber tetap Diskusi di Kantor Stafsus Presiden bidang Bansos & Bencana Alam ini.
Rovicky menjelaskan, di bawah mikroskop abu vulkanik ini memiliki bentuk runcing. Abu vulkanik yang berupa butiran berujung runcing, terususun oleh mineral gelas tak berkristal.
Pedih dimata dan menganggu pernafasan.
Karena bentuknya yang runcing-runcing inilah tentunya kita tahu kalau material ini akan menganggu kesehatan, terutama mata.
"Perlu berhati-hati bila abu vulkanik masuk ke mata. Pakai masker dan kalau masuk ke mata, jangan diucek-ucek," jelas Rovicky.
Untuk pengguna contact lens sebaiknya jangan pakai kontak lens dahulu untuk menghindari abrasive dari kornea mata. Gunakan kacamata yg lebih menutup supaya jangan sampai kelilipan.