TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu penyebab siklus haid tidak teratur adalah gangguan pada pola makan karena menjalani diet yang ekstrem. Penurunan berat badan yang sangat masif bisa menyebabkan kurangnya kadar lemak tubuh.
Khusus bagi perempuan yang menurunkan berat badan dengan mengonsumsi obat-obat pelangsing, menurut Prof. Dr. dr. Ali Baziad, Sp.OG(K), Kepala Divisi Endokrinologi Reproduksi Departemen Ilmu Kebidanan dan Kandungan FKUI, bisa juga mengalami menopause dini.
Pasalnya, obat pelangsing bisa merusak folikel. Folikel atau kantung berisi cairan dalam ovarium (indung telur) merupakan tempat telur berkembang dan kemudian dilepaskan selama ovulasi atau aspirasi. Setiap bulan, folikel dirangsang untuk melepaskan sel telur oleh hormon FSH (follicle stimulating hormone) yang dibuat oleh kelenjar hipofisis.
Jika masih mengalami siklus haid tidak teratur, perempuan disarankan menjalani terapi hormon. Biasanya dengan pil KB. Pil yang wajib dikonsumsi adalah jenis kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron.
Ketika perempuan menstruasi dengan normal, tubuhnya akan memproduksi hormon estrogen dan progesteron. Sedangkan ketika haid tidak teratur yang disebabkan produksi hormon estrogen dan progesteron berkurang, maka diperlukan pil KB kombinasi.
Perempuan yang tidak menstruasi akibat penurunan produksi hormon estrogen, akan terkait dengan risiko menderita osteoporosis. Tapi sebaliknya jika hormon estrogen terlalu dominan, akan membawa risiko penebalan dinding dalam rahim. Bahkan bisa mengakibatkan kanker endometrium.
Kesimpulannya, jangan anggap enteng jika menstruasi Anda tidak teratur. Dan mulailah perhatikan siklusnya. Kalau dalam jangka waktu panjang siklus haid tidak teratur, segeralah periksakan diri ke dokter.