TRIBUNNEWS.COM - Secara ilmiah asam urat merupakan produk buangan dari metabolisme "purin" sel. Dalam serum darah, asam urat yang berasal dari bahan makanan maupun dari hasil metabolisme purin sel tubuh terdapat dalam bentuk "natrium urat". Kandungan normal natrium urat di dalam serum kurang dari 7 mg/dl.
Kelebihan natrium urat akan dikeluarkan (diekskresi) bersama urin melalui ginjal sebagai "asam urat" urin. Peningkatan kadar asam urat dalam serum dapat disebabkan oleh meningkatnya produksi asam urat atau menurunnya pengeluaran asam urat.
Demikian dijelaskan Djoko Sutopo, seorang ahli gizi yang tinggal di Gorontalo dalam artikelnya yang dikutip Tribunnews.com dari grup Facebook Gerakan Sadar Gizi.
Nah, bagaimana mencegah agar kadar asam urat ini tidak mengganggu fungsi kerja tubuh? Yuk simak tipsnya.
1). Konsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman, dapat membantu pengeluaran asam urat sehingga dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah. Sebaiknya, minum sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari.
2).Sayuran dan buah yang banyak mengandung air, seperti semangka, melon, blewah, nanas, belimbing, jambu air, maupun buah lainnya sangat baik dikonsumsi. Pada umumnya, buah yang banyak airnya sangat sedikit mengandung purin.
3). Konsumsi karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, singkong, ubi jalar, dan talas, dapat meningkatkan pembuangan kelebihan asam urat di dalam darah.
4).Jika terjadi "hiperurisemia" konsumsi sumber protein kompleks (purin tinggi) harus dibatasi seperti: daging, jeroan, kacang-kacangan, bayam, buncis.
Perhatian :
1). Tidak semua sakit di persendian disebabkan oleh "asam urat"
2). Konsultasikan sakit persendian dengan dokter dan perlu dilakukan pemeriksaan penunjang diagnostik.
3). Jangan meminum obat-obatan penurun asam urat (alopurinol, urikosurik) tanpa resep dokter karena obat-obatan yang tidak tepat akan bersifat racun.