TRIBUNNEWS.COM - Si kecil menjatuhkan kue yang baru dipegangnya. Apakah Anda langsung mengambilnya kembali dengan alasan "belum lima detik", atau segera membuang makanan itu ke tempat sampah?
Para orangtua yang memiliki anak balita biasanya memang cenderung menjadi "clean freak". Segala sesuatu yang akan disentuh, dipakai, dan dimakan anak haruslah steril.
Namun, tak sedikit juga orang yang percaya bahwa terpapar berbagai jenis kuman di usia dini bisa membuat anak lebih tahan terhadap penyakit asma, alergi, dan penyakit lain yang memengaruhi sistem kekebalan. Teori ini disebut juga "hipotesis kebersihan". Dengan membiarkan anak terkena kuman, tubuhnya akan belajar melawan kuman.
Dalam sebuah survei di Amerika serikat, 77 persen ibu dengan anak balita percaya akan hipotesis kebersihan tersebut.
"Di abad 20, kita mulai mengubah cara hidup kita. Tinggal di tempat yang bersih, makan makanan yang steril, minum air yang jernih, serta menghindari terkena bakteri dan tanah," kata Joel Weinstock, MD, profesor sekaligus ketua ahli gastroenterologi-hepatologi Pusat Kesehatan Tufts.
Ia mengatakan, menjadi terlalu bersih sebenarnya tidak baik bagi sistem daya tahan tubuh kita.
"Kami bukannya menganjurkan anak-anak untuk main kotor-kotoran di luar dan tidak perlu divaksin. Namun, anak-anak tidak perlu terlalu dilindungi dari paparan kuman dalam aktivitasnya sehari-hari," katanya.
Walau kuman tak perlu terlalu dimusuhi, tetapi kita juga perlu menerapkan kebersihan. Menjalani vaksinasi misalnya, merupakan hal yang wajib sebagai pencegahan primer terhadap penyakit.
Berikut beberapa hal yang sebaiknya tak perlu ditakutkan.
1. Hewan peliharaan
Barnes menunjukkan beberapa penelitian terdahulu bahwa anak-anak yang tinggal bersama hewan peliharaan lebih jarang terkena asma. Sebaliknya, mereka yang sering bermain di tempat penitipan bersama anak-anak lain cenderung menderita alergi, asma, dan penyakit lainnya.
2. Mensterilkan segala sesuatu
Anda tidak perlu terlalu anti terhadap kuman-kuman. "Jumlah bakteri, virus, jamur yang kita temui sehari-hari tidak cukup banyak untuk menyebabkan penyakit," kata Weinstock.
Ia mengatakan, ibaratnya butuh sekitar segenggam tangan virus untuk menyebabkan sebuah penyakit. Selain itu, justru jangan berlebihan menggunakan sabun antibakteri. Pasalnya, penelitian menyebutkan sabun antibakteri tak lebih baik dibanding sabun biasa. Malah, zat antibakteri dalam produk itu bisa memicu kuman menjadi semakin kebal.
Mulailah mengajarkan anak Anda untuk rajin mencuci tangan. Hindari durasi yang terlalu cepat, dan juga ajarkan mereka untuk membersihkan bagian-bagian tangan lain (sela jari, sela kuku) selain telapak.