Empat kali stem cell sebelum operasi, disuntikkan melalui jaringan vena. Jadi, kata Fedik, stem cell itu mencari sendiri sel-sel mana yang rusak.
"Kalau yang rusak di bagian hati, dia akan menuju ke hati. Kalau sel yang rusak di jantung, dia akan ke jantung. Nah mungkin kulit saya jadi halus itu karena sel-sel ini larinya ke sel kulit saya yang rusak. Jadi sekarang kulit saya lebih halus dan putih seperti muda lagi," katanya kembali terkekeh.
Mengolah sel membutuhan perawaan khusus. Sel merupakan organisme hidup yang butuh perawatan dan perhatian.
Fedik menceritakan, ada ikatan emosional yang dimiliki para peneliti dengan sel yang ditelitinya. Tanpa ikatan itu, banyak eksperimen yang gagal.
"Pernah ada peneliti dari Jepang yang belajar kepada kami. Nah, sel-sel yang mereka teliti ternyata banyak yang mati. Penelitian mereka gagal. Saya lihat, hati mereka hitam. Tidak tulus. Padahal merawat sel itu seperti merawat bayi. Harus tulus agar sel-sel itu mau hidup," katanya. (idl)