TRIBUNNEWS.COM - Penggunaan obat antimikroba (antibiotik) yang tidak tepat menyebabkan kuman menjadi kebal terhadap penggunaan antimikroba.
Di negara maju, diperkirakan 1,1 miliar dollar AS dihabiskan per tahun untuk penggunaan obat antibiotik yang sia-sia.
Direktur BIna Upaya Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan RI, Chairul Radjab Nasution menyatakan, kebalnya mikroba juga dipicu pemberian anti mikroba yang tidak sesuai dengan indikasi.
"Kebiasaan dalam mengonsumsi antibiotik secara bebas yang tidak sesuai peruntukannya seperti mengatasi flu juga turut berperan. Saat ini saja 50 persen penggunaan antibiotik diberikan pada kasus-kasus yang tidak perlu seperti infeksi yang disebabkan virus," kata Chairul saat pencanangan penggunaan antimikroba bijak di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Celakanya, pasien terkadang menekan dokter agar memberikan antibiotik yang tidak perlu. Bisa juga terjadi dokter meresepkan antibiotik yang tidak sesuai dengan indikasi.
"Yang diperlukan saat ini adalah mengonsumsi antibiotik yang sesuai dengan kebutuhan," katanya.
Diperkirakan saat ini penyebab kematian oleh kuman yang resisten terhadap antimikroba lebih besar dibandingkan dengan penyebab kematian oleh AIDS, lalu lintas dan flu.
"Di Amerika sebanyak 19 ribu orang meninggal akibat resistensi antimikroba. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan kematian akibat AIDS yakni 15 ribu orang per tahun," katanya. (Eko Sutriyanto)
Berbahaya! 50 Persen Konsumsi Antibiotik Tidak Tepat dengan Jenis Penyakit yang Diderita Pasien
Baca Selanjutnya:
Dokter Bagikan Tips Cara Cegah Anak Kecanduan Gula, Orang Tua Harus Berperan Aktif
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Agung Budi Santoso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger