Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dokter Bagikan Tips Cara Cegah Anak Kecanduan Gula, Orang Tua Harus Berperan Aktif

Kecanduan gula pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, misalnya diabetes dan obesitas.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Dokter Bagikan Tips Cara Cegah Anak Kecanduan Gula, Orang Tua Harus Berperan Aktif
Sciencefocus.com
Ilustrasi gula 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecanduan gula pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. 

Tidak hanya mempengaruhi suasana hati, kecanduan gula juga bisa menyebabkan munculnya penyakit tidak menular seperti diabetes hingga obesitas pada anak. 

Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI dari RS Adam Malik, Medan, dr. Siska Mayasari Lubis membagikan tips mencegah anak kecanduan gula. 

Pertama, orang tua harus berperan aktif mengontrol asupan konsumsi gula pada anak. 

"Kita (orang tua) bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi oleh anak. Kemudian orang tua harus sebagai role model, memberi contoh bagaimana bisa mengurangi konsumsi gula di rumah pada anak," ungkapnya pada diskusi media virtual, Kamis (28/11/2024). 

Kedua, orang tua harus menekankan pola hidup sehat di rumah.

Berita Rekomendasi

Pola hidup sehat tidak cukup hanya untuk mengurangi gula atau membatasi kalori. Orang tua perlu menekankan edukasi untuk aktivitas fisik.

Berdasarkan rekomendasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak usia 3-5 tahun diharapkan harus aktif secara fisik sepanjang hari.

Aktivitas fisik ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. 

"Sebaiknya mendorong anak untuk aktif saat bermain. Misalnya dengan melompat atau mengendarai sepeda roda tiga," katanya.

Baca juga: Ketahui Cara Mengenali Gula Tersembunyi pada Makanan dan Minuman 

Lalu, saat anak memasuki  usia 6-17 tahun, aktivitas fisik yang diharapkan adalah intensitas sedang hingga berat.

Aktivitas itu dilakukan selama 60 menit atau lebih setiap hari. Termasuk aktivitas aerobik seperti berjalan kaki, berlari, atau apa pun yang membuat yang membuat anak bergerak secara aktif.

Setidaknya tiga hari dalam seminggu harus mencakup aktivitas dengan intensitas yang kuat.

Kemudian, aktivitas penguatan otot termasuk memanjat atau melakukan push up minimal tiga kali dalam seminggu.

Jangan lupa, aktivitas fisik lainnya juga perlu mencakup penguatan tulang seperti melompat atau berlari. Aktivitas itu diharapkan dilakukan minimal tiga kali dalam seminggu

"Jadi, kita harapkan anak bisa ikut olahraga, misalnya olahraga basket atau futsal," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas