TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siang itu cuaca terik. Namun, Agustinus Gusti Nugroho tak peduli. Pria yang akrab disapa Nugie itu tetap bersiap mengendarai sepeda lipatnya dari SD Negeri Manggarai 01 Pagi, Jalan Manggarai Utara I/6, Jakarta Selatan, menuju kediamannya di Bintaro, Tangerang, Senin (15/12/2014).
Nugie berganti pakaian, kemudian mengenakan helm dan kacamata gelap untuk menghindari silau matahari dan debu.
Mengapa musisi yang satu ini tak memilih berada dalam mobil yang dingin atau mengendarai motor yang terkadang bisa menembus macet Jakarta? Nugie pun menceritakan alasannya saat ditemui Kompas.com seusai mengikuti kegiatan Project Sunlight di SD Negeri Manggarai 01 Pagi.
Ia memutuskan untuk gowes sejak jatuh sakit karena lelah menghadapi macet Jakarta dan polusi udaranya dengan mengendarai mobil ataupun motor.
“Saya pernah mengalami kelelahan jiwa dan raga. Jadi sakit, antara stres dan juga mungkin mobil pakai AC, sementara motor juga udara malem. Saya sakit, nge-drop sampai tiga hari. Saya sebel banget dengan keadaan itu,” terang Nugie.
Tahun 2008, Nugie akhirnya menjual mobilnya dan memberikan sepeda motornya. Sejak saat itu, Nugie menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya sehari-hari. Sepeda memang bukan hal baru bagi Nugie. Sejak SMP, ia sudah senang gowes.
Menurut Nugie, banyak manfaat yang ia dapat dengan bersepeda. Personel The Dance Company ini tak hanya merasa lebih sehat selama menjalani rutinitas dengan sepeda.
“Secara pribadi, saya merasa lebih fit, uang jajan hemat, dan istri merasa saya lebih hebat,” kata Nugie.
Nugie juga mengaku tak ribet soal urusan makanan dan berat badannya. Nugie percaya, racun dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui keringat saat bersepeda.
“Sepertinya itu sudah sistem yang dibuat Tuhan Yang Maha Esa. Kalau kita mau bergerak, racun itu keluar lewat keringat ,” ujar Duta Lingkungan Hidup ini.
Dalam sehari, rata-rata Nugie gowes selama dua jam perjalanan. Ia selalu datang lebih awal ke lokasi kerja untuk mengganti baju yang basah oleh keringat.
Menurut Nugie, kondisi macet Jakarta membuat bersepeda lebih cepat sampai ke tempat tujuan daripada naik mobil. Nugie juga mengandalkan Google Map untuk mencari jalur alternatif agar tak melulu menjajal jalan raya.
Menurut Nugie, memulai bersepeda tak perlu menunggu adanya fasilitas jalur khusus sepeda di sejumlah ruas jalan di Jakarta. Mulailah bersepeda sebagai salah satu solusi hidup sehat. Nugie pun sukses ‘meracuni’ beberapa temannya untuk bersepeda.
“Berapa teman saya yang enggak pernah bersentuhan dengan sepeda, akhirnya dia menyembuhkan penyakitnya dengan sepeda,” kata Nugie.
Manfaat bersepeda juga tak hanya dirasakan bagi tubuh sendiri, tetapi bagi lingkungan.