News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tak Puas Hasil Audit Internal, BPOM Inspeksi Sistemik PT Kalbe Farma

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kalbe Farma

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascakejadian meninggalnya dua pasien di RS Siloam, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan inspeksi sistemik di PT Kalbe Farma, 3-5 Maret 2015 silam.

Ini dilakukan karena laporan dari Kalbe Farma kurang memuaskan. Disebutkan, meski melaporkan audit tapi belum menyampaikan akar masalah. Untuk itu dilakukan inspeksi sistemik.

"Dari inspeksi sistemik lalu dikaji, hasilnya tanggal 18 Maret 2015, kami menginstrusikan Kalbe menghilangkan risiko produk, khususnya di line enam," kata Kepala BPOM, Roy Sparingga di kantor Kemenkes, Senin (23/3/2015).

BPOM meminta menghentikan distribusian produk buvanest spinal, tidak mendistribusikan produk yang belum beredar, merecall produk yg telah beredar.

Langkah yang dilakukan sebelumnya tanggal 17 Februari 2015, BPOM telah melakukan penyegelan line 6, lalu melakukan cabut izin edar obat anetesi buvanest spinal 0,5 persen Heavy 4ml/5 (ABVSA) dengan nomer batch 630077.

Mengenai informasi adanya penyalur obat atau apotek itu enggan memberikan obat untuk ditarik karena Kalbe tidak membayarkan produk yang akan ditariknya, Roy akan melakuakn penindakan.

"Tolong tunjukkan di apotek mana. Tentunya kita bisa melakukan tindakan hukum. Semua pihak harus mengikuti aturan yang ditetapkan BPOM," katanya.

Berbagai langkah yang dilakukan BPOM ini untuk memastikan adanya perlindungan publik, keselamatan pasien. "Sampai saat ini hanya terjadi di RS Siloam," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini