TRIBUNNEWS.COM -Beragam cara mengurangi nyeri haid mungkin pernah Anda coba, namun belum juga Anda temukan jalan yang ampuh untuk menghilangkan nyeri bulanan ini.
Memang, rasa nyeri yang datang ketika haid sangat mengganggu. Apalagi bila Anda sedang dihadapkan pada serentetan aktivitas yang tak bisa ditinggalkan. Jangankan beraktivitas secara maksimal, keluhan-keluhan seperti badan lemas, sulit konsentrasi, hingga ketidakstabilan emosi justru membuat produktivitas merosot tajam.
Menstruasi atau yang lazim dikenal sebagai haid merupakan siklus bulanan wanita yang terjadi akibat perubahan fisiologis di dalam tubuh.
“Siklus ini ditandai oleh keluarnya darah dari rahim akibat luruhnya lapisan dinding rahim bagian dalam alias endometrium. Itu adalah bagian tubuh yang banyak mengandung pembuluh darah,” tutur Dr. dr. Inge Permadhi, MS, Sp.GK, dokter spesialis gizi di MRCCC Siloam Hospital.
Lebih lanjut ia menerangkan, jumlah rata-rata darah dan cairan yang dikeluarkan saat haid adalah 35 – 50 mililiter. Pada kasus wanita yang mengalami hypomenorrhea , jumlah cairan yang dikeluarkan hanya 10 mililiter, sementara pada yang mengalami hypermenorrhea cairan mencapai 80 mililiter.
Perlu diketahui, hilangnya pasokan sel darah merah saat haid berdampak pula pada penurunan kadar zat besi dalam tubuh wanita. Ini merupakan salah satu faktor penyebab PMS saat haid. Pasalnya, Inge menyebutkan, zat besi terdapat pada hemoglobin yang berada dalam sel darah merah.
Saat terjadi peluruhan dinding rahim, otomatis zat besi pun ikut dilepaskan dari tubuh. “Pada setiap tiga puluh cc darah dan cairan yang keluar saat haid, maka 135 ribu juta sel darah merah dan tiga puluh miligram zat besi ikut hilang,” ungkapnya.
Padahal, berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2014, jumlah zat besi yang dibutuhkan oleh wanita dalam rentang usia 19 – 49 tahun adalah sebanyak 26 mg setiap hari. Fungsi reproduksi merupakan alasan yang membuat angka tersebut jauh berada di atas angka kebutuhan zat besi pada pria di rentang usia sama, yaitu hanya 13 mg per hari.
Meski angka kecukupan zat besi dalam tubuh terhitung kecil, kehilangan zat besi justru bisa berdampak besar pada kestabilan tubuh dan bisa menjadi faktor penyebab PMS saat haid.
Pasalnya, Inge menjelaskan, zat besi merupakan nutrien esensial. Ia diperlukan sebagai ko-enzim dalam reduksi oksidasi di dalam sel. Prinsipnya, sel darah tak akan bisa membawa oksigen jika tak memiliki zat besi. Ketidaklancaran peredaran oksigen lebih lanjut membuat proses metabolisme tubuh pun terganggu. Tak hanya sampai di situ, zat besi pun berperan dalam pembentukan asam amino, kolagen, hormon dan neurotransmiter .
“Sehingga saat terjadi kekurangan, selain proses peredaran oksigen dalam tubuh tak optimal, tubuh merasa kelelahan, dan kinerja fisik terganggu, ia pun bisa memengaruhi aspek emosi. Akibatnya, saat kekurangan zat besi wanita mudah mengalami perubahan suasana hati dan lebih sensitif. Lebih lanjut, ini bisa berdampak pada anemia,” pungkas Inge menjelaskan faktor penyebab PMS saat haid .
Para peneliti dariUniversity of Massachusetts Amherst School of Public Health menemukan fakta baru terkait konsumsi zat besi selama siklus haid. Penelitian yang dipublikasikanAmerican Journal of Epidemiology ini diikuti oleh 3.000 wanita. Dari seluruh populasi tersebut, ditemukan sebanyak 1.057 wanita menderita PMS, sementara sisanya tidak.
“Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan konsumsi zat besinon-heme atau yang bisa didapat dari protein nabati, mengalami penurunan risiko PMS sebesar 30 – 40 persen jika mereka mengonsumsi lebih dari 20 mg zat besi per hari,” pungkas Inge.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa salah satu cara mengurangi nyeri haid pada wanita adalah dengan memerhatikan asupan nutrisi, yaitu mengonsumsi bahan makanan yang mengandung zat besi agar defisiensi dapat dicegah.
“Khususnya saat memasuki siklus haid. Perbanyak juga konsumsi asam folat yang berfungsi untuk memproduksi sel darah merah. Pasalnya, pada masa ini wanita kehilangan banyak zat besi,” ungkapnya tentang cara mengurangi nyeri haid .
Annelis Brilian