TRIBUNNEWS.COM - Meski tidak bisa dilihat dengan mata manusia, tapi sinar matahari memiliki tiga jenis, yakni ultraviolet A, B dan C.
"Ultraviolet A paling berkontribusi pada kerusakan kulit karena ia masuk paling dalam ke lapisan kulit, efeknya bisa kanker kulit. Sementara UV B paling berpengaruh pada lapisan luar kulit. Selain membuat kulit terbakar, paparan sinar UV B akan membuat kulit kusam dan keriput," kata dr.Abraham Arimuko, Sp.KK, dalam acara yang sama.
Sementara itu sinar ultraviolet C adalah jenis yang paling berbahaya, namun sinar ini diserap oleh ozon bumi.
Meski jenis kulit orang Indonesia sawo matang dan kuning langsat dianugerahi daya tahan lebih terhadap sinar UV dibandingkan ras lain, namun menurut Arimuko proteksi tambahan berupa produk perlindungan kulit sangat diperlukan.
Paparan sinar matahari bukan cuma bisa menyebabkan kulit terbakar atau berwarna lebih gelap, lebih dari itu sinar ultraviolet juga akan membuat kulit kusam, keriput, bahkan kanker kulit.
Memakai tabir surya, menurut Arimuko adalah salah satu dari prinsip perawatan kulit. "Selalu aplikasikan produk perawatan kulit yang mengandung SPF dan pelajari kadar kebutuhan SPF sesuai dengan aktivitas," kata dokter yang menjadi pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia ini.
Selain penggunaan tabir surya, saat melakukan aktivitas di luar ruangan pastikan bagian tubuh terlindungi. Misalnya menggunakan topi lebar dan kacamata gelap.