TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Entah sudah berapa kali kita mandi sejak terlahir di dunia. Tapi yakinkah Anda, cara mandi yang selama ini dipraktikan sudah benar-benar membersihkan Anda dari kuman penyebab penyakit?
Dalam acara temu media yang digelar Lifebuoy, Senin (15/6/2015), terungkap tujuh area yang sebetulnya merupakan tempat favorit bersarangnya jutaan kuman namun sering kali terlewatkan saat mandi. Area tersebut sering terlewatkan karena sulit dijangkau.
Diungkapkan Atika, dokter sekaligus staf redaksi Medis Klikdokter.com, ketujuh area tersebut adalah leher, kaki, belakang telinga, ketiak, punggung, lipatan lengan, dan selangkangan.
"Lipatan kulit adalah area yang paling rawan. Terdapat 10 juta kuman yang bersarang di area tersebut," ujar Atika.
Ia menjelaskan, kulit merupakan media yang paling ideal bagi kuman penyebab penyakit untuk bersarang karena dalam situasi tertentu, seperti saat berkeringat, kulit mengeluarkan protein dan asam yang justru menutrisi kuman.
Area lipatan semakin penting diperhatikan karena berbeda dari area lainnya, kulit pada bagian ini cenderung lebih tipis dan sering mengalami gesekan sehingga rentan terluka dan memudahkan kuman masuk ke dalam tubuh.
Jika kuman dibiarkan, maka bukan tidak mungkin akan menimbulkan berbagai penyakit kulit, mulai dari yang ringan hingga berat.
Sebut saja kulit bersisik (akibat kuman Epidermofiton dan Trikofiton) pada bagian leher, kutu air atau tinea pedis pada kaki, bisul atau furunkulosis (akibat kuman Stafilokokus Aureus), lalu budukan atau scabies (akibat kuman Sarcoptes Scabiei) pada area selangkangan.
Selain rasa sakit, penyakit tersebut tentu saja ikut membuat kulit kurang sedap dipandang.
Anda tentunya ingin terbebas dari penyakit tersebut bukan? Sebagai solusi, pastikan Anda membersihkan ketujuh area tersebut ketika mandi. Jangan lupa, gunakan sabun antikuman agar kuman jahat benar-benar terenyahkan. (Daniel Ngantung)
10 Juta Kuman Penyebab Penyakit Bersarang di Area Lipatan Kulit
Baca Selanjutnya:
Mandi di Malam Hari hingga Tidur di Depan Kipas, Benarkan Bisa Sebabkan Pneumonia?
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger