News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diare dan Kolik Ganggu Tumbuh Kembang Anak

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diare

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persepsi orang tua bahwa diare, kolik atau menangis tanpa sebab, wajah memerah pada anak, adalah penyakit yang biasa terjadi. Sehingga seringkali mengakibatkan lambatnya tindakan.

Padahal, perlu upaya penanganan serius gangguan pencernaan karena diare dan kolik dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak serta kualitas hidup keluarga.

"Setahun pertama kehidupan, merupakan waktu saluran cerna berkembang mencapai tahap penyempurnaan, sehingga gangguan pencernaan seperti diare dan kolik sangat rentan terjadi," kata DR. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K) dalam talkshow Masa Depan Si Kecil Berawal dari Saluran Cerna yang Sehat di Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Dikatakan, laporan UNICEF dan WHO tahun 2013, lebih dari 340.000 anak balita di dunia meninggal akibat diare. Angka ini menunjukkan risiko yang besar apabila diare tidak ditangani secara tepat.

Kolik sebuah penelitian tahun 2005 berjudul A Prospective 10-Year Study on Children Who Had Severe Infantile Colic mengungkapkan bahwa 33,3 persen anak yang sering mengalami kolik di tahun pertama kehidupannya akan lebih sering merasakan nyeri perut berulang ketika usianya menginjak 10 tahun.

"Sebanyak 55 persen anak yang menderita kolik juga akan lebih sering mengalami gangguan tidur ketika memasuki usia yang sama," katanya.

Bukan hanya mengganggu tumbuh kembang si kecil, anak kolik juga dapat mempengaruhi tingkat kebahagiaan dan interaksi antar anggota keluarga, sehingga kualitas hidup keluarga menjadi menurun.  (Eko Sutriyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini