Bakteri-bakteri ini pun tidak akan berpindah hanya dengan menghirup udara yang sama dengan seseorang yang meningitis.
Sebagian bakteri tidak menular dari individu ke individu, tetapi menular kepada individu yang memiliki faktor risiko tertentu (seperti sistem kekebalan tubuh lemah atau trauma kepala).
Yang berbeda adalah bakteri Listeria monocytogenes, karena penyebarannya terjadi ketika kita mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Tanda dan gejala
Infeksi meningitis muncul dengan gejala demam mendadak, sakit kepala, dan leher kaku. Gejala lainnya adalah:
- Mual
- Muntah
- Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia), dan
- Perubahan status mental (kebingungan).
Gejala meningitis bakteri dapat muncul dengan cepat atau selama beberapa hari. Biasanya mereka berkembang dalam 3-7 hari setelah terpapar.
Bayi yang berusia kurang dari 1 bulan berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi berat, seperti meningitis, dibandingkan anak yang lebih tua.
Pada bayi baru lahir dan batita, gejala meningitis klasik yaitu demam, sakit kepala, dan leher kaku mungkin tidak ada atau sulit untuk melihat.
Bayi yang lebih besar atau batita mungkin tampak lambat atau tidak aktif reaksinya (kurang kewaspadaan), mudah rewel, muntah atau nafsu makannya turun.
Pada bayi muda, dokter mungkin mencari fontanel menonjol (soft spot di kepala bayi) atau refleks yang abnormal, yang juga bisa menjadi tanda-tanda meningitis. Jika ibu berpikir bayi ibu memiliki gejala-gejala tersebut, hubungi dokter atau klinik segera.