TRIBUNNEWS.COM - Rasa cemas yang menghampiri bisa jadi sangat mengesalkan. Namun, ada satu keuntungan yang didapat dari kecemasan yang tak berakhir, yaitu kecerdasan.
Dalam sebuah video, The Science of Us menjelaskan bahwa orang yang suka cemas cenderung lebih pintar.
Mereka mengatakan, pada 2014, sekelompok peneliti di Kanada meminta 125 sarjana untuk mengikuti survei yang mengukur kecerdasan mereka serta kaitannya dengan stres.
Para peneliti itu menemukan bahwa ada hubungan kuat antara rasa cemas dengan kecerdasan verbal.
Sebuah studi lain di 2012 juga pernah menemukan fakta bahwa orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan, IQnya lebih tinggi.
Hal itu menunjukkan bahwa orang yang suka cemas cenderung lebih pintar. Namun, belum ada alasan yang jelas mengapa hal itu terjadi.
Para peneliti dibagi dalam tiga tim untuk menelusuri sebabnya.
Peneliti satu bertahan dengan teori bahwa kecerdasan menyebabkan kecemasan, sedangkan yang lainnya adalah kebalikannya.
Ide tersebut berasal dari pemikiran bahwa orang-orang dengan kecerdasan verbal bermasalah dengan memorinya tentang hal-hal detil, terobsesi pada kesalahan dan interaksi yang canggung.
Selain itu, ada juga teori evolusi yang mengatakan bahwa rasa cemas membuat kita berpikir tentang masa depan sehingga kita membuat rencana-rencana.
Apapun alasannya, setidaknya sekarang kita tahu bahwa orang-orang cemas cenderung lebih pintar. (metro.co.uk)