TRIBUNNEWS.COM - Ibu dan Ayah apa sudah pernah mendengar akan bahaya baby walker?
Umumnya, baby walker digunakan karena kita tidak sabar ingin bayi cepat bisa berjalan.
Jadi, begitu ia dapat duduk, dikenalkanlah si kecil dengan baby walker.
Baby walker adalah alat untuk bantu anak belajar berjalan ternyata tak disarankan.
Baby walker biasanya menahan bayi dalam posisi berdiri dengan penahan kain, dan membantunya berjalan dengan roda di sekelilingnya.
Buat para orang tua, produk ini amat membantu karena tak perlu dipegangi seharian.
Namun, ternyata produk ini tidak disarankan untuk bayi.
Padahal menurut Dr. dr. Najib Advani SpA(K). MMed (Paed), di Amerika baby walker sudah dilarang karena tidak terbukti membuat anak terlatih berjalan.
Saat di baby walker, bayi hanya menggunakan bagian bawah kakinya saja untuk berjalan. Kondisi ini membuat punggungnya jadi kurang terlatih.
“Seharusnya otot punggung bayi juga dilatih dalam proses belajar berjalan karena bagian badan atas dan bawah disangga oleh punggung. Nah, bayi yang menggunakan baby walker tidak akan melalui proses itu. Keterampilan berjalannya pun jadi lebih lama karena otot punggung tidak terlatih.
Selain itu, baby walker pun tidak aman. Dengan memakai baby walker anak bisa meluncur kemana-mana, bisa menjangkau dan mengambil benda-benda yang bisa membahayakan dirinya.
Oleh karena itu, sebaiknya biarkan si kecil mengikuti fase alaminya, seperti mulai belajar merangkak sebelum akhirnya ia bisa berdiri dan berjalan.
Tak hanya itu, sangat dianjurkan agar Ibu tidak terlalu memaksakan si kecil agar bisa cepat jalan.