TRIBUNNEWS.COM - Kompres merupakan tindakan yang biasa dilakukan orangtua ketika anak demam.
Beberapa orangtua diketahui mengompres anak yang demam dengan merendam kain ke dalam wadah air berisi es batu.
Kain yang dingin itu kemudian diletakkan di dahi anak.
Menurut dokter Melyarna Putri Kompres tidak akan efektif menurunkan suhu tubuh anak jika menggunakan air dingin.
"Kalau badan panas, yang dianjurkan kompresnya hangat, bukan dingin. Diharapkan panas tubuh pindah ke situ," ujar dokter Melyarna Putri seusai acara peluncuran aplikasi "Berbagi Sehat" Lifebuoy di Jakarta, Kamis (28/1/2016).
Sejumlah orangtua memang sering kali salah kaprah dalam melakukan kompres.
Melyarna menjelaskan, suhu tubuh memang akan berpindah dari yang tinggi ke suhu yang lebih rendah. Akan tetapi, kompres air dingin justru dapat menutup pori-pori sehingga menghambat berpindahnya suhu tubuh.
"Panas tubuh malah jadi enggak pindah. Kalau dingin juga bisa terjadi perpindahan suhu yang cepat, itu tidak baik," jelas dokter yang berpraktik di RS Kartika Husada, Bekasi, ini.
Kompres demam yang baik juga bukan diletakkan di dahi atau kening karena terhalang oleh tengkorak kepala.
Kompres yang efektif seharusnya diletakkan di lipatan-lipatan, seperti ketiak agar panas keluar lewat pori-pori tubuh.
Jika panas tidak turun dengan cara kompres, sebaiknya segera dibawa ke dokter.
Adapun kompres dingin, lanjut Melyarna, lebih tepat dilakukan untuk masalah peradangan atau pembengkakan. Misalnya, kompres dingin saat anak terjatuh.