Tanpa sadar, hal itu menimbulkan ketergantungan, menyebabkan mereka makin terisolasi dari kehidupan sosial dan akhirnya berujung depresi ketika mereka 'dipaksa' keadaan berhadapan dengan dunia nyata.
Selain itu, nilai-nilai pelajaran mereka juga cenderung memburuk.
Ini karena mereka lebih memrioritaskan bermain dibanding belajar.
Penting bagi orangtua untuk mengawasi penggunaan gawai bagi anak-anaknya.
Gunakan fitur 'parenting control' di TV dan komputer dan beri batasan berapa jam dalam sehari anak boleh mengakses media sosial, chatting, menonton film dan bermain video game.
Dua jam sehari cukup bagi anak-anak atau maksimal tiga jam sehari bagi remaja.
Jangan lupa, sediakan juga waktu untuk anak mengobrol dan mengadu ke orangtua mengenai maslah-masalahnya, supaya anak tidak menganggap gawai adalah sahabat terbaiknya.(*)