TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apakah anda pernah mengalami halusinasi?
Apakah ada suara-suara terdengar di telinga Anda?
Apakah Anda pernah merasakan melihat sesuatu yang sebenarnya tak ada?
Profesor John McGrath dari Institut Otak Queensland katakan, tak harus mengalami skizofrenia atau mengonsumsi tablet LSD baru anda mengalami halusinasi.
Dan halusinasi itu tak selalu menakutkan.
Karena banyak orang dengan fungsi normal sehari-hari, terkadang, mengalami apa yang secara teknis disebut halusinasi.
Dan itu terbukti dalam penelitian Profesor John, hampir 1 dari 20 orang–yang ketika sepenuhnya terjaga-mendengar atau melihat hal-hal yang tak didengar atau dilihat orang lain.
Jadi apa sebenarnya halusinasi?
Seperti dikutip dari ABC Radio Australia, Senin (14/3/2016), John menyataakan ini adalah "persepsi yang salah" dari realitas dan itu bisa terjadi pada berbagai macam indera, tetapi yang paling umum adalah halusinasi visual dan auditori.
"Biasanya, otak kita begitu bagus dalam membedakan antara suara atau gambar yang terjadi di dunia luar, dan yang hanya terjadi di pikiran kita. Tapi kadang-kadang, sesuatu bisa saja salah," kata Jhon.
Psikolog syaraf, Profesor Flavie Waters dari Universitas Australia Barat menambahkan halusinasi disebabkan ketika sesuatu berjalan salah dalam hubungan antara lobus frontal otak dengan korteks sensorik.
Profesor Flavie, mencontohkan misalnya, penelitian menunjukkan bahwa halusinasi pendengaran yang dialami oleh orang-orang dengan skizofrenia melibatkan korteks pendengaran yang terlalu aktif, bagian dari otak yang memproses suara, ungkap Profesor Flavie.
Hal ini menghasilkan produksi suara dan fragmen pembicaraan yang acak.
Begitu juga terhadap orang yang mengalami Parkinson’s. Tampaknya memiliki korteks visual yang terlalu aktif, yang menghasilkan gambar dari hal-hal yang tak benar-benar ada di otak mereka.