News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Anggapan Parkinson Adalah Gangguan di Tulang Hingga Penyakit Jiwa

Penulis: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemahaman mengenai penyakit parkinson di masyarakat Indonesia masih sangat rendah. 

Bahkan, banyak anggapan berbagai gejala timbul justru dikira gangguan masalah tulang,   dikira saraf kejepit bahkan dibawa ke dokter jiwa karena dikira gangguan kejiwaan. 

"Parkinson, penyakit degeneratif yang menyerang sistem saraf (neurodegenerative) di bagian otak yang bernama basal ganglia yang berfungsi mengontrol gerakan tubuh," kata dr Frandy Susatia SpS dari Parkinson’s and Movement Disorder Center Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Selasa (26/4/2016).

Ia menyebutkan ada empat gejala utama yang menjadi pertanda bahwa seseorang menderita parkinson adalah gemetar saat istirahat, kekakuan gerak sendi saat bergerak, ketidakseimbangan postur tubuh, dan gerak menjadi lambat.

"Bahkan, kini sebelum keempat gejala tersebut muncul mengganggu aktivitas, timbul gangguan menghidu, yaitu kondisi tidak dapat mencium atau membaui sesuatu,” katanya.

Parkinson memang tidak akan membuat seseorang meninggal, namun jika sudah stadium 5 pasien sudah bed-ridden, hanya bisa di tempat tidur yang berdampak pada berkurangnya kualitas hidup.

Mengenai penanganan gangguan parkinson, Dr. dr. Made Agus M. Inggas, SpBS selaku dokter spesialis bedah saraf dari Parkinson’s and Movement Disorder Center bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan.

”Tapi pemberian obat jangka panjang, maka obat dapat menjadi kurang efektif dan mempunyai efek samping," katanya.

Teknologi terbaru, bisa dilakukan dengan melakukan  operasi Stimulasi Otak Dalam atau biasa disebut dengan Deep Brain Stimulation (DBS).

"Operasi DBS akan membuat sel dopamin dapat dirangsang untuk memproduksi dopamin dan bekerja optimal kembali sehingga gejala penyakit parkinson dapat diatasi dan dosis obat berkurang,” katanya.

DBS adalah operasi untuk mengatasi tremor, kaku, dan gerak yang lambat. Teknik operasi ini dilakukan melalui penanaman elektroda/ chip pada area tertentu di otak bagian dalam.

Elektroda atau chip tersebut dihubungkan dengan kabel ke baterai yang diletakkan di dalam dada sebagai sumber arus listrik.

Rata-rata pasien merasakan peningkatan perbaikan motorik sekitar 75-87 persen setelah dioperasi pada keadaan tanpa obat.

"DBS telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika untuk pengobatan Essential Tremor (ET), Penyakit Parkinson (PD), Dystonia, dan Obsessive Compulsive Disorder (Sindrom Tourette)," katanya. 

Operasi Deep Brain Stimulation ini tersedia di Parkinson’s and Movement Disorder Center Siloam Hospitals.

Juga menghadirkan layanan tata laksana komprehensif penyakit parkinson dan gangguan gerak lainnya  yakni Klinik Botulinum Toxin (Botox), Operasi Thalamotomy, Operasi Pallidotomy, dan program rehabilitasi bagi pasien penyakit parkinson dan gangguan gerak lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini