TRIBUNNEWS.COM - Saat-saat mengalami cegukan adalah saat yang membuat seseorang merasa kesal.
Namun biasanya hal tersebut tidak berlangsung sangat lama.
Namun, Rachel, seorang gadis asal Amerika mengalami cegukan yang berkepanjangan selama dua tahun.
Seperti diketahui, bahwa cegukan terjadi karena kontraksi tiba-tiba yang tak sengaja terjadi pada diafragma.
Udara yang tiba-tiba lewat ke dalam paru-paru menyebabkan glottis (ruang antara pita suara) menutup, serta menyebabkan terjadinya suara hik!
Rachel sudah mengalami kondisi ini selama dua tahun bahkan ketika ia sedang tidur.
Karenanya ia selalu terbangun setiap dua jam dan membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit untuk kembali tidur.
Syukurnya ia mampu mengatur dirinya agar tetap bisa tidur walau cegukan.
“Saya tidak bisa berbicara terlalu banyak lagi sebab cegukan selalu mengganggu di setiap kata-kata yang saya ucapkan," kata Rachel. Ketika bersama dengan seseorang yang dikenalnya, ia membiarkan dirinya untuk mengulangi kata-kata yang ingin diucapkannya.
Namun jika ia bersama dengan orang yang tidak dikenalnya begitu baik, ia akan mengulang kembali kalimatnya seluruhnya.
Bahkan sepupunya yang masih berusia 6 tahun merasa takut mendengar suara cegukan Rachel saat mereka bertemu.
Ia juga mengalami banyak kerugian seperti tidak bisa menulis dengan rapi, karena cegukan selalu membuat pulpennya berpindah tempat.
Bahkan beberapa kali kepalanya harus terantuk karena ia bersin dan cegukan bersamaan.
Sampai saat ini Rachel masih belum sembuh bahkan sepetelah menggunakan berbagai macam obat. Baik obat tradisional maupun obat modern. Bahkan dokter tidak menemukan ada yang salah pada dirinya secara fisik.
Sehingga pengobatan secara psikis juga dilakukan. Semoga setiap usaha agar cegukan Rachel berhenti tidak sia-sia ya, sahabat Intisari. (cracked.com)