Selama kehamilan, wanita-wanita itu melaporkan asupan ikan lewat kuesioner makanan yang mengkategorikan asupan berdasarkan jenis ikan.
Sebagian besar wanita mengonsumsi ikan selama kehamilan. Jumlah rata-rata yang dimakan tiga sajian seminggu.
Selama kelahiran, darah dari tali pusar wanita diukur kadar merkuri, zat kontaminan yang ada hubungannya dengan dampak racun ke saraf. Selain itu juga diukur DHA dan asam lemak omega tiga.
Setelah kelahiran, anak-anak wanita tersebut diukur berdasarkan skala perkembangan otak dan skala pengukuran gejala indikasi kelainan spektrum autistik. Kedua uji itu dilakukan ketika anak berusia 14 bulan dan lima tahun.
Makan lebih banyak ikan ternyata berdampak peningkatan skor kognitif dan penurunan gejala spektrum autistik pada anak. Makan 600 gram ikan per minggu, sekitar tiga sampai empat sajian ternyata berhubungan dengan peningkatan 2,8 poin skor IQ.
(Ipoel/Berbagai sumber)