Hal ini dilakukan supaya masyarakat lebih aware terhadap penyakit ini. Semakin cepat gejala-gejalanya diketahui dan ditangani, penyembuhannya pun akan semakin cepat.
"Butuh kerjasama yang solid dengan pemerintah untuk dapat mengurangi tingkat penderita pneumonia, di antaranya penguatan larangan merokok di tempat umum dan kampanye ASI eksklusif yang lebih luas,” katanya dalam keterangan tertulis.
"Saat ini, kami sedang mengembangkan vaksin untuk pneumonia, dan kami harap tahun depan vaksin ini sudah dapat diberikan ke bayi dan balita,” kata dr. Subuh.
Sementara itu, dr Darmawan Budi Setyanto, SpA(K), yang juga dikenal sebagai seorang Konsultan Respilogi Anak, penyakit penumonia adalah penyakit gangguan penafasan akut atau radang paru akut.
Banyak orang terkecoh akan gejala-gejala awal seseorang yang terkena penyakit ini. Pneumonia sering diabaikan, gejalanya pun sering dianggap sebagai flu biasa.
Pneumonia biasanya menyerangbayi, balita dan orangtua. Mereka adalah kelompok yang belum atau tidak memiliki daya tahan tubuh yang kuat.
Pneumonia diawali dari batuk, pilek dan demam. Lalu timbul radang saluran pernafasan bagian atas (salesma). Dari salesma inilah radang kemudian berkembang ke paru-paru, sehingga disebut pneumonia.
Penderita pneumonia akan mengalami batuk diikuti nafas yang cepat serta sesak. Waspadalah saat anak Anda batuk disertai tarikan nafas yang cepat di setiap menitnya. Segera pergi ke dokter, puskesmas atau rumah sakit.