TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain rasanya enak untuk aneka olahan makanan, manfaat almond untuk kesehatan pun tak bisa disepelekan.
Almond atau Prunus dulcis adalah tanaman asli Timur Tengah. Buahnya sebenarnya bukan merupakan kacang, melainkan buah berbiji yang terdiri dari kulit luar yang diselubungi cangkang keras. Almond masih satu keluarga dengan pohon ceri, peach, dan aprikot.
Kata "almond" sendiri berasal dari bahasa Prancis Kuno almande atau allemande. Sementara, dalam mitologi Yunani pohon almond melambangkan kemudaan dan kesucian. Konon, bangsa Romawi menyebut almond sebagai "Kacang Yunani".
Seiring waktu, banyak negara tertarik membudidayakan almond, antara lain Amerika Serikat, Spanyol, Siria, Italia, Iran, Maroko, Turki dan China.
Dua Jenis Almond
Ada dua jenis almond, yaitu almond pahit dan almond manis. Almond pahit bentuknya sedikit lebih lebar dan lebih pendek dari almond manis. Almond pahit juga mengandung sekitar 50 persen minyak tetap dibandingkan almond manis.
Yang biasa dikonsumsi orang adalah almond manis, sedangkan almond pahit biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan minyak dan aroma almond.
Minyak almond digunakan sebagai carrier oil untuk dicampur dengan minyak atsiri (essential oil) yang bermanfaat untuk pelembap kulit tubuh dan bibir yang pecah-pecah.
Sifat minyak almond yang tidak menembus sedalam jenis minyak lain, menjadikannya ideal sebagai minyak pijat dan aromaterapi dengan keharuman nan lembut.
Selain itu, minyak almond berguna merawat kulit kepala, mencegah rambut rontok, serta memberikan kekuatan dan kilau pada rambut.
Caranya, oles ujung jari tangan dengan beberapa tetes minyak almond, kemudian pijat lembut kulit kepala.
Manfaat Kesehatan
Almond sangat baik untuk kesehatan karena mengandung banyak nutrisi, antara lain karbohidrat, gula, serat, lemak, protein, vitamin B dan E, kalsium, zat besi, fosfor, magnesium dan potasium.
Minyak almond juga dipercaya berkhasiat melancarkan pencernaan. Bahkan, di India minyak almond menjadi obat pereda rasa sakit dan penurun kadar kolesterol. Namun, jika memiliki riwayat alergi terhadap kacang-kacangan, sebaiknya berhati-hati sebelum mengonsumsi dan berkonsultasi pada dokter terkait.