TRIBUNNEWS.COM -- Food supplement pada dasarnya merupakan produk yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi dan non gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Pada dasarnya setiap orang memerlukan asupan suplemen makanan yang cukup, untuk melakukan aktivitas sehari-hari, khususnya mereka yang beraktifitas tinggi dan para pekerja berat.
Asupan suplemen makanan antara lain berfungsi menggantikan energi tubuh yang hilang akibat beraktivitas. Jika energi tersebut tidak segera diganti, maka orang tersebut akan kekurangan energi, sehingga tubuhnya menjadi lemas dan kurang bersemangat.
Sebenarnya apabila sudah menerapkan pola makan seimbang setiap hari dengan memaksimalkan kelengkapan sumber zat gizi sebagaimana konsep “Gizi Sehat Seimbang,” tubuh tidak akan mengalami kekurangan zat gizi.
Mengapa demikian karena kandungan gizi dalam food supplement dapat diperoleh dari konsumsi makanan yang lengkap dan seimbang. Namun bila kondisi kesehatan sudah mulai terganggu, sehingga kebutuhan tubuh akan zat gizi tertentu meningkat, maka penggunaan food supplement seperti minuman energi akan sangat bermanfaat.
Ahli gizi dari RS. MRCCC Siloam, dr. Samuel Oetoro mengemukakan, konsumsi minuman berenergi hampir sama dengan konsumsi kopi. Karena dalam kedua jenis minuman tersebut ada kafein yang berfungsi sebagai stimulan atau merangsang, sehingga efeknya menjadi lebih waspada, dan merasa menjadi lebih kuat,
Ia menekankan, “Konsumsi minuman berenergi bukan berarti menambah energi, mengingat energi itu diperoleh dari karbohidrat dan lemak. Karena itu untuk menghasilkan performa yang kuat dan energi yang bagus, suplai energi didapat dari melakukan latihan otot dan olahraga secara teratur.
Menurut Oetoro, “Energi diperoleh dari cadangan gula yang ada di dalam darah, otot, dan hati. Jika proses metabolisme penyediaan energinya berjalan secara tepat, terlatih, dan cadangan energinya banyak, maka kondisi tersebut dapat dicapai melalui sejumlah latihan dan berolahraga, “paparnya.
Secara terpisah, Sunarti Sandi, Komite Profesi Kesehatan Lain Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih menjelaskan, baik mengkonsumsi minuman berenergi atau apapun yang termasuk dalam food supplement, boleh diberikan dengan satu kondisi. Artinya praktisi kesehatan harus melihat kontra indikasi terhadap penggunaan food supplement, saat mempertimbangkan asupan bagi pasiennya.
Karena itu Sunarti menyarankan, “Setiap penggunaan food supplement harus disesuaikan dengan indikasi dan dosis yang tertera dalam kemasan. Sebaiknya hal tersebut dikonsultasikan kepada dokter, bila anda diberikan terapi pengobatan, disaat anda sedang mengkonsumsi food supplement,” jelasnya. Yang termasuk dalam suplemen makanan antara lain meliputi vitamin, mineral, enzim, asam amino, hormon, herbal, antioksidan dan probiotik '
Minuman energi adalah jenis minuman untuk menambah energi seseorang yang meminumnya. Bagi sejumlah kalangan, minuman energi diminum untuk mencegah kantuk. Jika umumnya di luar negeri seperti di Amerika Serikat, minuman energi digolongkan sebagai minuman ringan, maka di Indonesia, minuman energi digolongkan sebagai minuman kesehatan.
Umumnya, minuman energi dipasarkan dalam botol kecil yang siap minum. Ada juga minuman berenergi yang dipasarkan dalam bentuk sachet dan harus dicampur dengan air mineral, sebelum dikonsumsi, untuk menekan harga jual. Definisi minuman berenergi adalah minuman yang mengandung satu atau lebih bahan yang mudah dan cepat diserap oleh tubuh untuk menghasilkan energi dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diijinkan, dengan persyaratan total energi minimal 100 Kkal/sajian (SNI 01-668-2002).
Menurut BPOM definisi minuman berenergi adalah minuman yang jika diminum dalam jumlah yang wajar sesuai aturan minum perhari, dapat memberikan energi tidak kurang dari 300Kkal (KepDirjen POM RI No 02240/B/SK/VII/91), pangan yang dapat memberikan energi minimal 300 Kkal per hari (dari BPOM RI No HK 00.05.52.4321).
Untuk memperoleh performa terbaik, maka minuman energi sebagai food supplement tersebut cocok diminum personal dengan aktifitas tinggi, agar tubuh kembali fit/bugar, karena kelelahan dalam beraktifitas.