TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menepis isu tengah sakau narkoba jenis sabu saat live talkshow di stasiun televisi TVOne sehingga membuat tayangan tersebut dihentikan.
Kepada Tribunnews.com, anggota Dewan Pengawas Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara itu mengklarifikasi program tersebut harus dihentikan karena kondisinya yang tengah sakit.
Boni membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa ia sedang menderita sakit Hipokalsemia.
Lalu apa sebenarnya Hipokalemia?
Dari penelusuran Tribunnews.com, Hipokalemia adalah kadar kalium yang rendah dalam darah.
Secara medis dikenal sebagai suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.
Demikian menurut The College of Emergency Medicine & Doctors.net.uk, 2008.
Baca: Boni Hargens Siap Dites Urine Jawab Tuduhan Sakau Karena Pakai Narkoba Saat Talkshow di TV One
Hipokalemia dapat timbul akibat kurangnya asupan kalium melalui makanan, kehilangan kalium melalui gangguan saluran cerna atau kulit, atau akibat redistribusi kalium ekstraselular ke dalam cairan intraselular.
Dijelaskan hipokalemia yang lebih berat (kurang dari 3 mEq/L darah) bisa menyebabkan kelemahan otot, kejang otot dan bahkan kelumpuhan. Irama jantung menjadi tidak normal, terutama pada penderita penyakit jantung.
Hipokalemia pada umumnya terjadi karena deplesi kalium akibat kehilangan kalium dari usus atau urin.
Hipokalemia karena penggunaan obat-obatan seperti diuretik dan kehilangan akibat diare atau muntah paling sering terjadi dalam praktek sehari-hari.
KOMPAS Health tanggal 10 Februari 204 lalu pernah mengutip penjelasan Spesialis penyakit dalam dan pakar kesehatan pencernaan dari FKUI-RSCM, Ari Fahrial Syam, bahwa, lemas merupakan tanda awal seseorang terkena hipokalemia.
"Tubuh yang lemah dan lemas, misalnya tidak kuat mengangkat kaki seperti lumpuh, bisa menjadi gejala seseorang terkena hipokalemia."