News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Enam Jenis Kanker yang Paling Banyak Diderita Anak-anak, Berikut Perinciannya

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kanker otak

TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Bahkan, di antara sekian banyak jenis kanker, ada kanker yang kerap menyerang anak-anak.

Kanker anak adalah kanker yang menyerang anak berusia di bawah 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan.

"Jumlah kanker anak saat ini mencapai lebih dari 2% dari keseluruhan penyakit kanker, namun menjadi penyebab kematian kedua terbesar pada anak di rentang usia 5-14 tahun," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI,  Lily S Sulistyowati MM di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Setiap tahun lebih dari 175.000 anak di dunia didiagnosis kanker, dan diperkirakan 90.000 di antaranya meninggal dunia.

Angka kematian akibat kanker anak mencapai 50-60 persen karena umumnya penderita datang terlambat atau sudah dalam stadium lanjut akibat gejala kanker yang sulit terdeteksi.

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) sebesar 9 per 100.000 anak, atau diantara 100.000 anak terdapat 9 anak yang menderita kanker.

Pada anak usia 0-5 tahun angka kejadiannya lebih tinggi yaitu 18 per 100.000 anak, sedangkan pada usia 5-14 tahun 10 per 100.000 anak.

"Berbeda dengan kanker pada orang dewasa, kanker pada anak lebih sulit diketahui karena anak-anak pada umumnya belum mampu untuk mengemukakan apa yang dirasakan," katanya.

Orangtua dan tenaga kesehatan memegang peranan penting dalam mengenali tanda dan gejala kanker pada anak, sehingga dapat dilakukan penanganan segera dan tingkat kesembuhan menjadi lebih besar.

Berikut ini enam jenis kanker yang sering menyerang anak-anak. Kanker tersebut antara lain:

Leukemia

Merupakan penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Prevalensi leukemia adalah yang tertinggi yaitu 2,8 per 100.000.

Gejalanya anak pucat, lemah, anak rewel, napsu makan menurun; demam tanpa sebab yang jelas; pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening; kejang sampai penurunan kesadaran; pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan; nyeri tulang, seringkali ditandai dengan anak tidak mau berdiri dan berjalan, dan lebih nyaman digendong; pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.

Retinoblastoma 

merupakan tumor ganas primer pada mata yang sering dijumpai pada anak usia di bawah 5 tahun. Prevalensi retinoblastoma adalah 2,4 per 100.000 anak.

Gejala yang ditimbulkan berupa manik mata berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram.

Osteosarkoma atau kanker tulang

Adalah keganasan yang timbul di tulang. Angka kejadiannya sebesar 0,97 per 100.000 anak. Kanker ini ditandai dengan gejala nyeri tulang di malam hari atau setelah beraktivitas; pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri tulang; patah tulang setelah aktivitas rutin; gerakan tulang terbatas; nyeri menetap di punggung; demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat.

Neuroblastoma yaitu tumor embrional dari sistem saraf simpatis yang berasal dari cikal bakal jaringan saraf. Angka kejadian neuroblastoma adalah 10,5 per 1 juta anak.

Gejala yang ditimbulkan antara lain pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol; nyeri tulang; perut terasa penuh dan diare; kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher; nyeri, lumpuh, gangguan fungsi kandung kemih dan usus.

Limfoma maligna adalah keganasan primer jaringan getah bening yang bersifat padat. Prevalensi penyakit ini adalah 0,75 per 100.000 anak.

Gejala yang harus diwaspadai antara lain pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, dan tanpa rasa nyeri; sesak napas, tersumbatnya saluran pencernaan, demam, keringat malam, lemah, lesu, napsu makan berkurang, penurunan berat badan.

Karsinona nasofaring adalah tumor ganas pada daerah antara hidung dan tenggorokan. Prevalensi kanker ini mencapai 0,43 per 100.000 anak.

Gejala dini yang perlu diwaspadai adalah ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, hidung tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, rasa penuh di telinga.

Penemuan dini kasus kanker anak merupakan kunci keberhasilan pengendalian kanker pada anak. Baik orang tua maupun petugas kesehatan diharapkan dapat mendiagnosa kanker pada stadium awal, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai tingkat fasilitas kesehatan rujukan.

"Apabila anak dicurigai terkena kanker, maka orang tua harus segera membawa anak ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya. Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan," katanya.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti faktor risiko dan penyebab kanker pada anak. Hal ini diduga merupakan interaksi dari 4 faktor, yaitu genetik, zat kimia, virus, dan radiasi.

Belum semua jenis kanker pada anak mempunyai metode untuk dideteksi dini, selain itu kanker pada anak juga tidak dapat dicegah.

Namun ada baiknya bagi para orang tua untuk mengajarkan perilaku CERDIK pada anak sejak masa kanak-kanak agar terhindar dari berbagai jenis kanker yang timbul di usia dewasa yakni cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok dengan menghindari pengunaan tembakau. Kemudian rajin aktifitas fisik, diet sehat dan seimbang dan kelola stres.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini