News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sindrom Putri Tidur

Echa Pengidap Sindrom Putri Tidur Dulunya Anak Berprestasi, Tingkahnya Berubah Setelah Kecelakaan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mulyadi dengan setia menunggui Echa yang sedang tidur, Sabtu (21/10) malam.

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Suami istri, Mulyadi dan Lili, setia menunggu dan melayani makan, minum, dan buang air anaknya, Siti Raisa Miranda alias Echa (13), yang tertidur selama 13 hari.

Diduga, Echa menderita sindrom putri tidur.

Mulyadi mengatakan Echa merupakan anak yang cerdas, daya tangkapnya cepat.

Bahkan dia memiliki bakat di bidang musik.

Baca juga: Kronologi Video Ciuman Verrel Bramasta Vs Nadine Waworuntu : Dosa? Haram? Aku Single, Dia Single

Namun sikapnya berubah setelah Echa mengalami kecelakaan.

Echa sudah sadar dan membuka mata, Minggu (22/7/2017). (banjarmasinpost.co.id)

Baca: Tertidur 13 Hari, Begini Kondisi Echa Saat Buka Mata Pertama Kali! Pandangannya Kosong

“Setelah mengalami kecelakaan satu tahun lalu, Echa mulai berubah seperti ini,” ujarnya.

Saat tabrakan, kepala Echa terbentur aspal dan ia langsung diurut.

“Semuanya beres, tak ada masalah. Namun luka di bagian kepala Echa tidak terkontrol. Akibatnya, seminggu pascakecelakaan tingkah lakunya berubah," ujarnya.

Echa seolah berhalusinasi, bahkan terlihat seperti orang kesurupan.

Seorang bocah perempuan di Banjarmasin lebih dari 10 hari tidur tanpa bangun ((facebook/moel ya lo ve))

“Selain ke rumah sakit, Echa sudah kami dibawa ke orang pintar. Setelah 11 hari meminum obat dan ikuti perawatan jalan di rumah sakit, kondisi Echa pun membaik,” ujarnya.

Namun tak terduga, Echa sempat tak tidur selama tiga hari tiga malam. Echa mengalami insomnia.

Baca: Echa, Gadis yang Dijuluki Putri Tidur Dari Banjarmasin! 13 Hari Matanya Terpejam, Idap Penyakit Ini?

“Khawatir kondisinya memburuk, saya membawa Echa ke rumah sakit. Saat di rumah sakit, ada tiga dokter yang menangani Echa, yaitu dokter anak, spesialis jiwa, dan dokter syaraf. Setelah diperiksa, kondisi Echa baik saja,” ujarnya.

Akibat penyakitnya ini, Echa yang bersekolah di SMPN 15 Banjarmasin sering tidak masuk sekolah.

“Guru Echa menyarankan agar Echa pindah sekolah ke SMP terbuka. Ini karena Echa sering ketinggalan pelajaran dan belum mampu mengejarnya,” kata ibunda Echa, Lili. (ell)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini