TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Suami istri, Mulyadi dan Lili, setia menunggu dan melayani Siti Raisa Miranda alias Echa (13), yang tertidur selama 13 hari.
Mereka dengan telaten melayani makan, minum dan buang air kecil sang buah hati yang diduga menderita sindrom putri tidur (Kleine-Levin)
“Di hari yang ketiga belas, Sabtu (21/10/2017) sekitar pukul 09.00 Wita, anak kami, Echa, terbangun dari tidur panjangnya,” kata Mulyadi, Sabtu (21/10/2017) malam.
Bangun dari tidurnya, pagi itu, Echa diberikan asupan karbohidrad berupa mie instan oleh ayahnya.
Apapun makanan yang diberikan, Echa tak menolak.
Baca: Echa Pengidap Sindrom Putri Tidur Dulunya Anak Berprestasi, Tingkahnya Berubah Setelah Kecelakaan
Dalam tidurnya pula ia tetap menjalani pengobatan. Mulyadi tetap memberikan obat pada anaknya.
Namun beberapa hari terkahir, ia mengehentikan pengobatan tersebut karena sebelumnya tak ada respon dari Echa, apalagi terbangun.
Ia malah semakin khawatir syaraf Echa bermasalah apabila terus diberikan obat-obatan syaraf.
Baca: Echa, Gadis yang Dijuluki Putri Tidur Dari Banjarmasin! 13 Hari Matanya Terpejam, Idap Penyakit Ini?
“Obat pun saya hentikan karena tidak ada reaksi dari Echa. Selain itu saya juga menyeleksi obat-obatan yang diberiokan dokter.Kata dokter syaraf yang memeriksa Echa, ia diberikan obat yang mampu menghadirkan efek kegembiraan pada otak anak. Namu karena ke syaraf, sehingga saya khawatir,” jelasnya sambil memperhatikan wajah polos anaknya di atas kasur.
Satu hal yang menjadi tanda kesadaran Echa benar-benar pulih.
Mulyadi mengatakan apabila Echa bangun dan mencari handphone artinya anak perempuan nomor tiganya itu telah sadar total.
Bahkan Echa juga terus bernyanyi apabila ia dalam kondisi sadar dan ceria.(ell)