Matanya terbangun namun pandangan perempuan itu kosong.
Bahkan ketika sang ayah mendekatkan jari ke mata Echa secara mendadak, Echa tak merespon dan tak ada kedipan sedikitpun.
Bahkan bola matanya tidak berpindah pada pandangan awalnya.
“Sebenarnya saya lebih nyaman melihat dia tidur dibanding kondisinya yang seperti ini, khawatir dia kesurupan, karena pikiran kosong rentan hal seperti itu,” ucap Mulyadi.
Demi anak cepat tersadarkan total dan ceria lagi, Mulyadi terus memberikan rangsangan kepada Echa.
Ia bahkan meminta Echa untuk berhitung.
Echa pun sempat merespon hal tersebut sejenak sebelum kembali pada kondisinya yang seolah tak tahu ada orang disekitarnya.
Meski telah bangun dari tidur panjangnya dan matanya terbuka, Echa tak bisa diajak bicara.
Bahkan posisi setiap bagian badannya tak berubah terkecuali diubah oleh pihak keluarga.
Semisal apabila tangan Echa berada diatas perut, maka tetap disana, Echa tak memindahkan dan tak ada gerakan apapun meski badanya disentuh.
Nafas Echa memang terdengar, ia bahkan nampak sehat meski bisa dikatakan terlihat kurus.
Namun aktifitas fisiknya hanya berbaring tanpa ada gerakan. Hanya bagian dada yang naik turun ketika ia bernapas.
Sebelumnya, Echa sempat tertidur hingga 13 hari. Ia adalah anak perempuan dari Mulyadi dan Lili yang mengalami kondisi dugaan Sindrome Putri Tidur (kleine levin). (*)