TRIBUNNEWS.COM - Aktivitas makan kadang menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan bagi anak.
Terlebih saat anak sakit atau tidak enak badan.
Seringnya, orangtua memberikan distraksi kepada anak supaya makan tanpa sadar.
Misalnya dengan menonton televisi, atau memberikan gadget supaya mengalihkan perhatian anak yang kadang rewel saat disuapi.
Hal ini membuat anak terbiasa merasa waktu makan sebagai ‘kewajiban’.
Padahal seharusnya makan merupakan kebutuhan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Baca: Anak Susah Makan? 6 Cara Sederhana Ini Bisa Jadi Solusi
Seperti dikatakan dokter spesialis anak, Trully Kusumawardhani, “Proses pembentukan otak anak paling besar berada pada 1000 hari pertama kehidupan dan mencapai 80%.”
Proses pembentukan otak jelas akan dipengaruhi oleh asupan yang diberikan kepada anak.
Ada istilah gut brain axis yang membuktikan adanya ‘komunikasi’ antara otak dengan sistem pencernaan.
Hal ini membuat asupan sangat penting dalam menunjang perkembangan otak bagi anak.
Maka dari itu, orangtua harus memiliki perhatian pada apa yang diasup oleh anak sesuai dengan usianya.
Mulai dari asupan cair seperti air susu ibu (ASI) sampai masa anak harus mengunyah.
Jika sudah tiba masanya anak mengasup makanan, orangtua juga harus memiliki kesadaran untuk memperkenalkan makanan yang mulai padat meski tidak mudah pada awalnya.