TRIBUNNEWS.COM - Sindrom Kleine-Levin memang sudah ada sejak lama, namun kasusnya sangat langka dan hanya ada segelintir orang di dunia ini mengalaminya.
Jika di Banjarmasin ada remaja 13 tahun bernama Echa, maka di belahan dunia lain juga ada pengidap sindrom ini, yaitu Beth Goodier dari Inggris.
Jika Echa sehari bisa tidur selama 13 jam berhari-hari, maka Beth lebih parah lagi, dia pernah tidur selama enam bulan.
Perempuan berusia 22 tahun ini bahkan dijuluki media internasional sebagai Putri Tidur Nyata atau A Real Life Sleeping Beauty.
Baca: Echa, Gadis yang Dijuluki Putri Tidur Dari Banjarmasin! 13 Hari Matanya Terpejam, Idap Penyakit Ini?
Dilansir dari portal online Inggris, metro.co.uk, Beth yang berasal dari Stockport ini mulai mengalami sindrom tersebut sejak berusia 16 tahun pada 2011 lalu.
Baca: Berbanding Terbalik Dengan Echa , Wanita Ini Hanya Bisa Terlelap Selama Satu Jam
Kala itu dia tidak bangun dengan sempurna selama enam bulan.
Selama 22 jam sehari dia tidur dan hanya terjaga selama dua jam selanjutnya tidur lagi.
Selama terbangun pun dia seperti orang bingung dan seakan berada di alam mimpi.
Ibunya, Janine sempat khawatir kala itu putrinya mengidap tumor otak sehingga Beth dilarikan ke rumah sakit, namun hasilnya nihil.
Kondisinya saat itu membuat staf medis bingung, namun kemudian seorang dokter ingat seorang koleganya yang juga mengalami kondisi serupa.
Kala itu mereka mendiagnosanya menderita peradangan amandel dan penyakit tidurnya ini hanyalah pemicunya.
Di Inggris, ada 100 anak muda menderita sindrom ini.
Sekarang, telah beberapa tahun berlalu sejak tidur panjang pertamanya, menurut ibunya, Beth sekarang menghabiskan sekitar 75 persen hidupnya hanya untuk tidur.
Pacarnya, Dan sangat menyokongnya.
Selama terjaga, Beth menghabiskan waktunya untuk makan dan minum untuk menjaga kesehatannya.
Dia juga sesekali menggunakan waktu terjaganya untuk berkencan dengan Dan dan itu hanya pernah terjadi beberapa tahun lalu.
Dia juga sesekali memeriksakan diri ke dokter .
Beth meminta sebuah kursi roda karena dia merasa cepat lelah saat berjalan.
Sekali tidur, bisa juga dia menghabiskan waktu dua setengah bulan untuk tidur lelap dan tak ada seorang pun yang bisa membangunkannya.
Ibunya yang berhenti dari pekerjaannya demi menjaga Beth menerangkan putrinya bagaikan siang dan malam.
“Dia mungkin saja bangun besok, kemudian seakan dia berlomba dengan waktu untuk memiliki kehidupan yang normal. Dia jadi terburu-buru untuk pergi berkumpul dengan teman-temannya dan berdandan. Setelah itu, tak ada seorang pun lagi yang tahu kapan dia bakal kembali tertidur. Ini sungguh menyakitkan hati saya dia hanya melewatkan waktu berharganya begitu saja,” ujar ibunya.
Tak hanya itu, Beth ternyata juga aktif di media sosial.
Dia cukup aktif di Instagram dan Facebook atas nama Beth Goodier.
Dari pantauan BPost Online, postingan terkahirnya di Instagramnya adalah tiga hari lalu.
Dia bahkan pernah memosting sebuah fotonya sedang diperiksa di rumah sakit dengan selang-selang menempel di wajahnya.
Dia menuliskan “When I was having test in hospital. Took a while to get all the glue off! #kleinelevinsyndrome.”
Belum lama ini, dia memposting sebuah video dia diliput dan diwawancara oleh sebuah media di Inggris tentang kelainannya itu.
“It's three years today since this programme we made about KLS aired. So for new friends and old,” tulisnya.
Di postingan lainnya, dia memosting gambar bertulisan tentang penderitaan seorang penyandang sindrom ini.
Tulisan itu berbunyi begini: Can you imagine going to bed tonight and missing the next three weeks of your life? Then when you, wake up, you think it’sthe next day but three weeks have passed.
Artinya, bisakah kalian bayangkan tidur malam ini kemudian akan kehilangan tiga pekan berikutnya dalam hidup kalian? Lalu saat kalian bangun, kalin berpikir itu adalah keesokan harinya tetapi sebenarnya tiga minggu telah berlalu.
Di Instagram dan Facebooknya, Beth aktif melakukan gerakan penggalangan dana untuk mendapatkan kursi roda dan memosting momen-momen berkumpul dengan teman-temannya dan ibunya.
(banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal)