News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sindrom Putri Tidur

Sindrom Kleine-Levin yang Membuat Orang Tidur Panjang, Bisa Diobati Tidak?

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Echa, pengidap sindrom putri tidur kembali tertidur, Rabu (25/10/2017) setelah sempat bangun pada sore sehari sebelumnya.

TRIBUNNEWS.COM - Si putri tidur, dongeng yang sudah dikenal dari masa ke masa, ternyata tidak seluruhnya merupakan mitos belaka.

Sindrom sleeping beauty adalah suatu keadaan yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata.

Sindrom sleeping beauty atau dalam dunia medis dikenal sebagai Kleine-Levin Syndrome adalah suatu kelainan neurologis yang bisa dibilang langka.

Saking langkanya, dilaporkan hanya ada sekitar 1000 orang di seluruh dunia yang menderita penyakit ini.

Sindrom Kleine-Levine adalah suatu penyakit neurologis langka yang kebanyakan diderita oleh pria dewasa, sekitar 70% dari jumlah penderita sindrom sleeping beauty adalah laki-laki.

Baca: Kembali Terlelap, Fisik Echa si Putri Tidur Diperiksa! Tekanan Darah, Jantung dan Nafasnya Normal

Karakterisitik utama dari penyakit ini adalah berlangsungnya periode di mana penderitanya tidur dalam jangka waktu yang lama, kira-kira lebih dari 20 jam per harinya.

Periode ini dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa bulan.

Tetapi setelah periode tersebut berakhir, penderita sindrom sleeping beauty bisa beraktivitas biasa seperti layaknya orang normal.

Kasus pertama dari sindrom ini dilaporkan oleh Brierre de Boismont pada tahun 1862, beberapa dekade sebelum timbulnya epidemik encephalitis lethargica.

Tetapi baru pada tahun 1925 kasus hiperinsomnia yang terus menerus berulang dikumpulkan dan dilaporkan oleh Willi Kleine di Frankfurt.

Max Levin kemudian melanjutkan penelitian terkait sindrom sleeping beauty dengan menambahkan beberapa teori yang mendukung.

Sindrom itu kemudian dinamai Kleine-Levin Syndrome oleh Critchley pada tahun 1962 setelah ia memantau 15 kasus terkait gejala-gejala sindrom tidur yang muncul pada prajurit-prajurit Inggris yang bertugas pada perang dunia II.

Echa, gadis asal Banjarmasin yang dijuluki Putri Tidur kembali terlelap saat diperiksa perawat yang datang ke rumahnya,Rabu (25/10/2017) pagi. (banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Apa saja ciri-ciri sindrom sleeping beauty?

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini