News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sindrom Putri Tidur

Terlelap 13 Hari, Saat Terbangun Echa si Putri Tidur Dari Banjarmasin Tertawa dan Kebingungan

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Echa yang mengalami sindrom putri tidur

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Suami istri, Mulyadi dan Lili, setia menunggu dan melayani makan, minum buah hatinya Siti Raisa Miranda alias Echa (13), yang tertidur selama 13 hari.

Diduga, Echa menderita sindrom putri tidur.

“Di hari yang ketiga belas, Sabtu (21/10) sekitar pukul 09.00 Wita, anak kami, Echa, terbangun dari tidur panjangnya,” kata Mulyadi, Sabtu (21/10) malam.

Baca: Echa, Gadis yang Dijuluki Putri Tidur Dari Banjarmasin! 13 Hari Matanya Terpejam, Idap Penyakit Ini?

Mulyadi, warga Jalan Pangeran RT 4, Kota Banjarmasin,Kalsel, mengatakan anak sudah sering mengalami tidur panjang ini.

“Ini sudah yang ketiga. Kali ini tidurnya agak lama. Sebelumya, tidurnya hanya selama tujuh hari dan delapan hari,” ujarnya.

Saat terbangun, Echa kebingungan.

Echa sudah sadar dan membuka mata, Minggu (22/7/2017). (banjarmasinpost.co.id)

“Tak ada respons apa pun dari Echa terhadap dunia nyata. Ia seolah terbawa dan memiliki dunianya sendiri,” ujarnya.

Saat disuguhi makanan, Echa juga tidak memakannya. Dia hanya melihatnya saja. “Bahkan ketika jalan, Echa bingung apa yang ingin ia kerjakan,” ujarnya.

Baca: Tak Hanya Echa, Gadis Inggris ini Pernah Tidur Selama 6 Bulan

Bangun dari tidurnya, pagi itu, Echa diberikan asupan karbohidrad berupa mie instan oleh ayahnya. Apapun makanan yang diberikan, Echa tak menolak.

Hentikan Obat

Dalam tidurnya pula ia tetap menjalani pengobatan. Mulyadi tetap memberikan obat pada anaknya.

Namun beberapa hari terkahir, ia mengehentikan pengobatan tersebut karena sebelumnya tak ada respon dari Echa, apalagi terbangun.

Ia malah semakin khawatir syaraf Echa bermasalah apabila terus diberikan obat-obatan syaraf.

Seorang bocah perempuan di Banjarmasin lebih dari 10 hari tidur tanpa bangun ((facebook/moel ya lo ve))

“Obat pun saya hentikan karena tidak ada reaksi dari Echa. Selain itu saya juga menyeleksi obat-obatan yang diberiokan dokter.Kata dokter syaraf yang memeriksa Echa, ia diberikan obat yang mampu menghadirkan efek kegembiraan pada otak anak. Namu karena ke syaraf, sehingga saya khawatir,” jelasnya sambil memperhatikan wajah polos anaknya di atas kasur.

Satu hal yang menjadi tanda kesadaran Echa benar-benar pulih. Mulyadi mengatakan apabila Echa bangun dan mencari handphone artinya anak perempuan nomor tiganya itu telah sadar total. Bahkan Echa juga terus bernyanyi apabila ia dalam kondisi sadar dan ceria.(Banjarmasin Post/Metro Banjar/ell)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini