TRIBUNNEWS.COM - Saat menyusui batita, Ibu harus bisa bersandar atau mendapat dukungan penuh dari seseorang, seperti pasangan, teman atau saudara yang benar-benar percaya pada pemberian ASIeksklusif,bahkan hingga 2 tahun.
Mungkin saja, Ibu akan disambut dengan banyak kritik dan pertentangan jika masih menyusui anak yang usianya lebih dari satu atau dua tahun.
Nah pada saat inilah, para pendukung Ibu akan berperan sangat penting.
Batita yang masih menyusui bisa sangat berbeda dengan cara kita menyusui bayi.
Seiring pertumbuhan anak, mereka secara perlahan berhenti menyusui dengan sendirinya dan ini benar-benar cara ideal untuk mengakhiri aktivitas menyusui kita.
Baca: Bingung Menidurkan Anak Setelah Disapih, Yuk Coba Cara Sarwendah Ini
Tapi jika mereka ingin terus menyusui, Ibu bisa membiarkannya. Di sini, Ibu akan melihatnya tidak banyak menuntut seperti saat mereka masih bayi.
Beberapa batita mungkin tidak ingin menyusu di siang hari, tapi tetap menyukai jika menyusu di malam hari untuk membantu mereka bersantai dan melayang ke alam impian.
Bisa jadi, anak hanya mendatangi Ibu untuk menyusu saat mereka merasa kesal atau sakit atau terluka.
Seiring aktivitas menyusui kian melambat, Ibu bisa menikmati minum kopi atau makan pedas lebih sering. Ibu bahkan bisa menikmati beberapa 'me-time' saat jauh dari rumah.
Topik pemberian ASI tambahan ini dapat menyebabkan kekhawatiran bagi beberapa ibu, terutama bila menyangkut rasa takut mereka terhadap orang yang mengkritik keputusan mereka.
Untuk alasan ini, banyak yang memilih untuk hanya melakukannya dalam privasi rumah mereka sendiri
Jika Ibu berada di dalam kondisi tersebut, bicaralah dengan si kecil tentang berapa kali dia bisa menyusu.
Hal utama adalah mencari tahu apa yang terbaik bagi Ibu dan anak, kemudian mencoba mencari kompromi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Mungkin beberapa ibu tetap menyusui anaknya atas dasar kebaikannya, tapi bisa juga tidak.
Jika anak tetap ingin menyusu, mungkin saatnya Ibu menggunakan beberapa tipuan atau yang paling baik ialah memberikan pengertian pada anak secara perlahan. (*)