TRIBUNNEWS.COM - Waktu tidur yang diatur secara rutin adalah hal yang paling penting bagi kesehatan.
Konsep tersebut tentu sudah menjadi pemahaman banyak orang.
National Sleep Foundation, Amerika Serikat, juga merekomendasikan lama tidur sekitar 7-9 jam untuk orang berusia antara 18-64 tahun.
Dari penelitian itu, muncul kesimpulan bahwa mereka yang tidur antara jam 8-10 malam mendapatkan sperma terbaik.
Hal ini mengindikasikan dengan tidur awal, sperma menjadi baik, dan berpotensi lebih besar membuahi sel telur.
Keluarga Kehabisan Uang untuk Mencari Mentari, Siswi SMA Asal Bandung yang Sudah Hilang Sebulan https://t.co/Ti0qlnDmqW via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 10, 2018
Kondisi berbeda dialami peserta lain yang menjalani pola tidur larut malam.
Para peserta dalam penelitian ini diminta untuk menyetel alarm tidur dalam tiga kategori, enam jam atau kurang, lalu 7-8 jam, dan sembilan jam atau lebih.
Selanjutnya, para ilmuwan mengambil sampel air mani secara teratur, untuk memeriksa jumlah sperma, bentuk, dan motilitasnya.
Penelitian yang dipublikasikan di dalam jurnal Medical Science Monitor melaporkan, tidur selama enam jam atau kurang membuat sperma menjadi lebih buruk.
Kondisi yang sama dialami oleh mereka yang tidur selama lebih dari sembilan jam.
Waktu tidur yang terlambat, atau pun kualitas istirahat yang tidak memadai berbahaya, karena meningkatkan kadar antibodi anti-sperma.
Antibodi anti-sperma adalah sejenis protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh yang berdampak menghancurkan sperma sehat.
Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan sebelumnya telah mengungkapkan, pria yang tidur enam jam semalam menghasilkan jumlah sperma 25 persen lebih rendah daripada yang tidur selama delapan jam penuh.(*)
Pemotretan Bareng Girls Squad, Nia Ramadhani Tuai Pujian Netter: Gal Gadot Versi Indonesia https://t.co/wcPvBZveld via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) January 10, 2018