News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yang Dicemaskan Jika Memberi Makanan Padat pada Anak di Bawah Usia 6 Bulan

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi makan daging

TRIBUNNEWS.COM - Ada hasil riset terbaru mengenai pemberian makanan padat pada bayi usia di bawah 6 bulan.

Dilansir dari womansday.com, sebuah studi terbaru dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional menunjukan, sekitar 16 persen anak diberi makanan padat saat berumur 4 bulan. Dan, 38 persen anak diberi makan padat saat berumur 5 bulan. 

Artinya, banyak orang tua di Amerika Serikat yang mengenalkan makanan padat lebih awal pada anak-anak mereka. Tak hanya di Amerika Serikat, tetapi rupanya tren ini juga terjadi di beberapa negara lainnya termasuk di Indonesia.

Di Indonesia, menurut hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2002 menyatakan 32 persen ibu yang memberikan makanan padat pada anak saat berumur 2-3 bulan. Sedangkan, 69 persen ibu pada anak saat berumur 4-5 bulan.

Di Pulau Jawa sendiri, setidaknya sebuah penelitian di pedesaan Provinsi Jawa Tengah telah menemukan 32,4 persen ibu yang memberikan makananpadat pada anak saat masih berumur 1 bulan.

Persentase tersebut didapatkan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan tahun 2003.

Tak hanya di Pulau Jawa, tetapi hal ini juga terjadi di Sumatera dengan penemuan 25 persen bayi yang mengalami susah buang air besar.

Lebih dari 15 persen mengalami diare karena pemberian makanan padat di bawah usia kurang dari 6 bulan. 

Jadi, tidak boleh sembarangan. Inilah beberapa hal yang harus diperhatikan saat hendak memberikan makanan padat pada anak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Amerika Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar orangtua setidaknya menunggu anak hingga berusia 6 bulan.

Barulah mengenalkannya makanan pelengkap atau padat selain Air Susu Ibu (ASI) dan susu formula.

Baca: Atasi Biang Keringat pada Anak Pakai Bedak Tabur, Perhatikan Hal Ini Supaya Tak Infeksi

Baca: Anak Sehat Tanpa Mendapat Vaksin? Ini Kata Dokter

Baca: Cara Alami Lenyapkan Bau Badan Tanpa Deodoran

Baca: Makanan yang Disantap Tya Ariestya Selama Jalani Program Bayi Tabung

Sebab, jika terlalu cepat memberi makanan padat, anak dikhawatirkan akan kehilangan nutrisi penting yang hanya bisa ditemukan dalam ASI dan susu formula.

Nutrisi ini tentu sangat penting untuk perkembangan anak di awal masa kehidupannya. 

Tidak hanya kehilangan nutrisinya saja, tetapi anak juga bisa mendapatkan risiko lainnya.

Misalnya seperti mudahnya kuman masuk sehingga peluang sakit lebih besar, berpeluang alergi terhadap makanan, berpeluang obesitas, mengalami masalah pencernaan, hingga risiko kematian akibat tersedak.

Jaclyn London, MS, RD, CDN, Direktur Nutrisi di Good Housekeeping Institute menghimbau agar orang tua tidak langsung memberikan makananpadat terlebih dahulu, meski ia telah siap untuk mengonsumsinya.

Menurutnya, lebih baik orangtua mengenalkan bayinya makanan yang halus terlebih dahulu. Kemudian menghindari makanan semisal anggur, kacang, dan wortel yang kemungkinan besar dapat membuat anak tersedak.

Selain itu, London juga menghimbau orangtua untuk tidak hanya mengikuti aturan 6 bulan tetapi juga fokus pada perkembangan anak, karena setiap anak memiliki perkembangan yang berbeda.

"Ada beberapa indikator perkembangan yang menunjukan kapan anak siap untuk mendapatkan makanan padat yaitu kemampuan untuk duduk, bersandar mundur, kontrol kepala dan leher yang memadai, dan kesiapan untuk (mengenal) berbagai tekstur," ujarnya. 

Nah Moms, jadi pikirkan baik-baik terlebih dahulu ya ketika hendak memberikan makanan padat pada anak.(nakita/womansday.com/Fadhila Auliya Widiaputri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini