News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bintik Hitam pada Feses Bisa Jadi Tanda Penyakit Hati

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM - Bintik hitam pada feses orang dewasa sering datang dari makanan yang belum tercerna. Namun bisa juga menandakan sesuatu yang lebih serius.

Pada bayi yang baru lahir, feses hitam bisa berupa mekonium atau bahan-bahan yang terdapat dalam cairan ketuban yang tertelan bayi saat dalam kandungan.

Sedangkan pada orang dewasa, warna feses dapat dipengaruhi oleh faktor sehari-hari. Seperti makanan yang dikonsumsi atau gangguan pencernaan ringan.

Normalnya, gerakan usus yang sehat biasanya menghasilkan feses berwarna cokelat, berukuran sedang, panjang, terlihat halus, juga tidak menimbulkan rasa sakit saat dikeluarkan.

Bintik hitam lebih terlihat saat tinja berwarna terang daripada saat warnanya lebih gelap.

Secara visual, bintik hitam mungkin terlihat seperti bintik-bintik kecil, tipis, ampas kopi, dan bercak gelap di bangku.

Berikut beberapa penyebab umum bintik hitam dalam feses:

1. Makanan

Beberapa makanan, seperti kulit atau biji buah, lebih sulit dicerna daripada yang lain.

Makanan berikut mungkin meninggalkan noda hitam di tinja, yaitu buah bluebarries, blackberry, kacang hitam.

Pewarna makanan juga dapat menyebabkan tinja berubah warna karena tubuh mungkin mengalami kesulitan mencerna pewarna buatan. Misalnya, licorice hitam bisa mengubah tinja hitam atau coklat sangat gelap.

Penyebab ini tidak selalu menjadi masalah. Meskipun bisa berarti seseorang sedang makan makanan yang tidak seimbang ketika hal itu terus berlanjut.

2. Mengonsumsi suplemen zat besi

Suplemen zat besi, atau makanan yang tinggi zat besi, dapat menyebabkan feses menjadi hitam. Perubahan mendadak bisa mengindikasikan bahwa seseorang mengonsumsi terlalu banyak zat besi.

Feses hitam pada anak bisa berarti bahwa mereka telah mengkonsumsi terlalu banyak zat besi.

3. Mengonsumsi obat

Beberapa obat dapat mengubah warna feses untuk sementara. Bahan kimua Bismut, misalnya.

Bahan ini aktif dalam beberapa obat usus, jika bercampur dengan sejumlah kecil belerang dalam air liur dan lambung akan merubah warna fesesmenjadi hitam.

Perubahan warna sementara ini tidak berbahaya, dan dapat hilang dalam beberapa hari.

4. Pendarahan usus

Pendarahan di saluran pencernaan, seperti di perut atau usus, bisa membuat feses tampak hitam. Semakin sering sistem pencernaan mengalami pendarahan, akan semakin gelap warna fesesnya.

5. Masalah pada organ hati

Warna feses juga bisa menjadi indikator penyakit hati. Hal ini karena penyakit hati dapat menyebabkan kolestasis, di mana aliran empedu tersumbat, terkadang menyebabkan feses berwarna pucat.

Penyakit hati juga bisa menyebabkan feses berwarna hitam atau bintik hitam. Ini bisa menyebabkan perdarahan di saluran pencernaan, komplikasi yang disebut varises esofagus atau hipertensi portal.

Varises esofagus adalah vena menonjol di tenggorokan dan perut. Ia terjadi ketika aliran darah ke hati terhambat.

Jaringan parut pada hati, seringkali karena sirosis, adalah penyebab paling umum dari varises kerongkongan. Varises esofagus menandakan masalah hati yang serius dan perlu ditangani sebagai keadaan darurat medis.

Lantas kapan sebaiknya kita menemui dokter jika mengalami perubahan warna feses atau bintik hitam pada feses?

Anda harus segera menemui dokter untuk mengecek bercak hitam pada feses jika memiliki:

- riwayat penyakit hati

- disertai muntah berat atau diare

- disertai demam

- mata atau kulit kuning atau hijau

- tanda-tanda infeksi parasit, seperti penurunan berat badan atau cacing yang terdapat dalam feses.

Sedangkan pada bayi yang baru lahir harus segera dilihat oleh dokter jika warna hitam bukan karena mekonium.

Jika Anda mendapati bintik hitam pada feses selama lebih dari satu atau dua hari segeralah menemui dokter.(medical news today/Fadhila Afifah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini