Penurunan gerakan janin lebih sering menjadi pertanda bahwa ada masalah dengan kehamilan dan jarang sekali artinya janin telah meninggal.
Sedangkan untuk penyebabnya adalah sangat berbeda dengan keguguran (kehilangan janin pada trimester pertama).
Ada beberapa kondisi medis yang berhubungan dengan kematian janin pada trimester kedua yakni meliputi:
1. Kelainan janin (masalah genetik atau struktural)
2. Sang ibu menderita penyakit, seperti tiroid, diabetes atau hipertensi.
3. Kondisi autoimun atau genetik yang meningkatkan risiko wanita membentuk bekuan darah di kaki atau paru-parunya (seperti sindrom antifosfolipid)
Memang bukan hal yang diinginkan, namun kematian bayi dalam kandungan juga tidak mungkin tidak terjadi.
Sementara, jika telah diketahui bayi dalam kandungan meninggal, maka yang harus dilakukan adalah mengeluarkannya segera mungkin.