Wanita yang terbuka klitorisnya, akan lebih mudah mencapai orgasme dibandingkan wanita yang tidak.
Dalam penelitian yang di lakukan di Ingris, wanita yang memiliki klitoris terbuka, dengan tindakan hodectomy memiliki tingkat kepuasan seksual yang lebih tinggi mencapai 97,2 persen dibadingkan yang tidak.
Klitoris dan penis memiliki kesamaan karena keduanya berperan penting dalam menentukan gairah seksual seseorang. Saat wanita dirangsang secara seksual klitoris menjadi lebih tegak dan membesar, kondisi ini mirip dengan penis pada pria.
Tudung klitoris berfungsi melindung kepala klitoris.
Fungsi dari tudung klitoris adalah melindungi klitoris yang sensitif dari iritasi, dan cidera dan juga mencegah stimulasi berlebih pada situasi non seksual.
Ukuran penutup klitoris sangat beragam, dari yang kecil hingga besar.
Pada mereka kelompok indiviu dengan penutup klitoris yang besar, menjadikan kepala klitoris tidak bisa terlihat atau terpapar.
Dari beberapa kepusatakaan yang ada ini dikaitkan dengan hormon tertentu atau gen tertentu. Tudung klitoris yang besar, akan menghambat gairah dan rangsang seksual sehingga membuat wanita sulit mencapai orgasme.
Seperti sunat perempuan yang menjadikan klitoris sedikit terbuka, hoodectomy merupakan tindakan medis yang tidak membutuhkan rawat inap, dan hanya membutuhkan anastesi lokal. Tindakan ini hanya dilakukan dalam waktu 15 – 30 menit.
Baik tindakan sunat perempuan maupun hoodectomy terbukti tidak menimbulkan kerusakan saraf disekitar klitoris, jika dilakukan oleh tenaga profesional. Paska tindakan hoodectomy pasien mungkin mengalami sedikit pembengkakan namun akan kembali normal setelah beberapa hari.
Komplikasi paska tindakan yang dapat terjadi paska tindakan sunat perempuan maupun hoodectomy seperti infeksi dan pembengkakan.
“Namun dapat diminimalisir tenaga medis dengan pemberian obat-obatan dan tindakan aspesis,” kata Valleria.