TRIBUNNEWS.COM - Viagra mungkin akan menjadi ketinggalan zaman pada suatu saat nanti.
Hal ini karena para ilmuwan di Denmark mengklaim telah mengembangkan perawatan yang tidak hanya dapat menyembuhkan pria dari disfungsi ereksi , tetapi juga membuat alat vital pria lebih besar.
Daripada harus mengonsumsi pil terus menerus, terapi baru ini menjanjikan hanya dengan satu kali suntikan.
Ya, dengan hanya satu kali suntikan akan menyelesaikan segala permasalahan pria seumur hidup.
Dikembangkan oleh Pusat Pengobatan Regeneratif Denmark (DCRM), perawatan melibatkan penyuntikan sel punca ke pangkal alat vital.
dilansir dari IFL Science, Senin (14/5/2018), para peneliti mengklaim bahwa ini tidak hanya mengembalikan fungsi ereksi bagi pria.
Lebih jauh, bahkan dapat membuatnya lebih besar dengan meningkatkan aliran darah ke sana.
Temuan ini sebenarnya berawal dari kasus seorang pria yang harus menjalani operasi karena kanker prostat.
Baca: 5 Fakta Razan Najjar, Relawan Medis yang Tewas Ditembak Tentara Israel Saat Bertugas
Salah satu efek samping dari kanker prostat adalah disfungsi ereksi dan impotensi.
Terutama jika saraf atau pembuluh darah rusak, atau jika terjadi penyempitan pembuluh yang membuat alat vital mengecil.
Dalam serangkaian uji coba, para peneliti mengklaim bahwa suntikan sel induk dapat membalikkan kerusakan dan mengembalikan fungsi penuh alat vital.
Mereka mengatakan hasil sejauh ini telah berhasil pada delapan pria, sementara masih menunggu rincian lainnya.
Sejauh ini, para pria masih dapat mengalami ereksi meski telah satu tahun lebih mendapat suntikan ini.
Lebih jauh, peneliti berharap untuk melanjutkan pengujian dan dapat melihat seberapa lama efek suntikan itu dapat bekerja.
Rincian lebih lanjut dari prosedur dan persidangan diharapkan akan diumumkan pada pertemuan European Society of Human Reproduction and Embryology di Barcelona pada bulan Juli mendatang.
Tetapi jika apa yang dikatakan oleh direktur DCRM adalah asli, maka mereka dapat menciptakan pengobatan baru yang revolusioner.
Tetapi sebelum Anda berharap pada suntikan ini, penelitian ini mungkin masih akan membutuhkan lebih banyak pengujian sebelum dianggap cukup aman untuk digunakan secara klinis.