Minyak oles memang membantu melembutkan kulit bayi, terutama saat sang ibu sedang menstimulasi atau memijat buah hatinya. Tapi, Anda perlu memerhatikan jenis minyak yang digunakan.
Penelitian membuktikan minyak zaitun tidak baik untuk kulit bayi karena bisa meningkatkan risiko kerusakan kulit bayi.
"Penggunaan jenis minyak yang tak tepat bisa sebabkan iritasi, kekeringan kulit, hingga eksim atau peradangan pada kulit bayi. Lebih baik pilih minyak oles khusus bayi atau baby oil," tutur Arsy.
4. Penggunaan Bedak Tabur Bayi
Arsy mengatakan, sejumlah penelitian menemukan baby powder atau bedak tabur lebih banyak memberikan efek buruk ketika digunakan pada bayi di bawah usia satu tahun.
Hal ini karena partikel pada bedak tabur berbahaya saat terhirup oleh si kecil.
"Banyak kasus anak mengalami gangguan pernapasan karena menghirup itu. Hindarilah mengaplikasilan pada bagian leher, dada apalagi wajah," katanya.
Menurutnya, anak tak perlu diberikan bedak tabur ketika berkeringat atau ada ruam atau infeksi pada area popok. "Jika memang berkeringat yang tak berlebihan, saran saya pakai pelembab saja. Itu lebih baik untuk kulit bayi," ujarnya.
5. Penggunaan Tisu Basah
Arsy mengantuk, wet wipes atau tisu bayi secara struktur memang lebih baik dibandingkan kain handuk atau kapas bundar.
Meski begitu, penggunaannya tidak boleh terlalu sering sebab ada kandungan pada sebagian produk tisu basah yang berbahaya untuk kulit bayi.
"Terkadang kita pilih saja tisu basah untuk anak karena gambar kemasannya ada bayi. Padahal itu mengandung pewangi dan alkohol yang bisa sebabkan iritasi pada kulit bayi yang sensitif," katanya.
Arsy menyarankan hanya gunakan tisu basah di waktu-waktu tertentu saja, misalnya saat berpergian. Bila di rumah, Anda disarankan mengelap si kecil menggunakan handuk atau kapas dengan cara ditepuk-tepuk.