TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho diketahui tengah berjuang melawan kanker paru-paru stadium 4.
Penyakit yang dideritanya sama dengan penyakit yang diidap mendiang istri Indro Warkop.
Istri Indro Warkop, Nita Octobijanth diketahui meninggal dunia pada Selasa malam (9/10/2018) di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan.
Nita Octobijanthy meninggal dunia setelah berjuang malawan penyakit kanker paru-paru.
Dia dirawat akibat penyakit kanker paru-paru stadium 4 sejak bulan Agustus 2017 lalu.
Melansir dari kompas.com, Sutopo mengaku down saat mengetahui kabar meninggalnya Istri Indro Warkop tersebut.
"Kemarin baca (kabar meninggalnya Nita), juga (merasa) down saya," jelas Sutopo dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Rabu (10/10/2018).
Sutopo menegaskan bahwa dirinya juga takut akan kematian.
Setelah mendengar kabar meninggalnya istri Indro Warkop, Sutopo langsung bergegas tidur.
Baca: Rupiah Terus Melemah, Prabowo Subianto: Kita Tambah Miskin
Kendati demikian dirinya sengaja bangun disepertiga malam untuk berdoa dan melaksanakan shalat tahajud.
"Dalam arti, ada ketakutan-ketakutan untuk itu. Tapi saya buat tidur saja, malam (shalat) tahajud," Kata Sutopo.
Sutopo Purwo Nugroho divonis mengidap kanker paru-paru pada pertengahan Januari 2018.
Dokter mengatakan, bahwa sel kanker dalam tubuh Sutopo Purwo Nugroho sudah menyebar ke tulang dan kelenjar getah bening.
Dilansir dari akun twitter pribadi @Sutopo_PN, dirinya menceritakan ditengah kesibukannya memberikan informasi terkait bencana, ia harus menahan rasa nyeri pada tulangnya.
Sutopo juga menjelaskan, dokter sebenarnya menyarankan dirinya untuk banyak istirahat.
Lanjutnya, karena kanker itu menyebar pada saat penderita mengalami stres atau kelelahan.
"Itu kenapa beberapa kali saat saya CT scan, dalam kondisi badan saya lemah, kelelahan dan stres, terlihat sekali menyebarnya ke mana," imbuh Sutopo.
Namun, Sutopo mengucapkan jika hatinya merasa tenang dan gembira, penyebaran penyakit dalam tubuhnya akan terdeteksi kecil.
"Tapi kalau hati kita dalam kondisi tenang dan gembira, terdeteksi kecil (penyebarannya)," papar pria yang baru berulang tahun ke-49 tahun itu.
Oleh sebab itu, dokter menyarankan Sutopo lebih banyak beristirahat agar Penyebaran kanker paru yang dideritanya tidak menyebar terlalu cepat.
Kendati demikian, Sutopo tidak bisa beristirahat ketika ada bencana seperti saat ini.
Pasalnya, menurut dia, setiap orang membutuhkan infromasi.
"Semua media dan masyarakat menunggu saya menyampaikan informasi. Karena kalau saya yang menyampaikan informasi, kata masyarakat, (infonya) detail, komperehensif, dan masyarakat akhirnya tenang," bebernya.
Sebelumnya, Sutopo memang pernah menyatakan bahwa dirinya akan tetap bekerja seperti biasa untuk memberikan informasi kebencanaan.
Semua itu diniatkannya untuk ibadah.
"Diniatkan ibadah. Saya akan bekerja seperti biasa, melayani wartawan yang akan wawancara," katanya.