Bayi membutuhkan ASI (Air Susu Ibu) selama enam bulan pertama hidupnya. Hingga usia 2 tahun, pemberian ASI terus dilanjutkan, tetapi didampingi dengan makanan padat.
Barulah setelah 2 tahun, susu ASI mulai berganti dengan susu biasa. Baik itu susu UHT, formula, maupun pasteurisasi. Untuk susu cair sendiri memang lebih digemari oleh para ibu karena kemasannya yang praktis.
Bunda tertarik memberikan si kecil susu cair? Kalau begitu, perhatikan beberapa hal sebelum balita mengonsumsi susu cair.
Baca label dengan teliti
Sebelum memilih susu cair, baca label terlebih dahulu. Perhatikan, apakah susu tersebut sesuai dengan batas umur anak anda. Cek juga masa kedaluwarsanya, jangan konsumsi jika masa kedaluwarsa sudah lewat.
Warna susu normal
Warna susu cair normal biasanya berkisar dari putih hingga kuning keemasan. Warna bisa berubah sesuai rasa atau flavour yang diberikan. Jangan minum susu yang warnanya sudah berubah dari yang seharusnya.
Rasa susu tidak berubah
Umumnya rasa susu terasa sedikit manis dan gurih. Hal ini disebabkan adanya kandungan gula susu atau laktosa dan garam mineral di dalam susu.
Namun, rasanya bisa juga menjadi beraneka sesuai dengan flavour yang anak anda favoritkan. Biasanya ada tiga varian rasa yang sangat familiar dengan lidah si kecil, yaitu Vanila, Coklat, dan Stroberi. Meski beberapa rasa seperti Pisang dan Melon mulai disukai Si Kecil.
Yang perlu diperhatikan apabila rasa di awal berubah di kemudian hari. Pasalnya, rasa susu mudah sekali berubah bila terpapar benda-benda tertentu. Jika anak kita mengeluhkan ada perbedaan rasa, maka jangan lanjutkan minum susunya.
Tubuh anak mempunyai kemampuan dalam menolak setiap rasa atau bau pada benda asing yang ada dalam susu. Inilah yang disebut kemampuan daya tahan tubuh.
Jumlah dan cara pemberian
Jumlah dan cara pemberian sebaiknya per kemasan 100-150cc dan dianjurkan diberikan 2-3 botol sehari. Atur pula waktu pemberian. Biasanya diberikan sebagai bekal ke sekolah atau selingan diantara jam makan, dan setelah anak istirahat bermain dan beraktivitas.
Perhatikan kemasan susu
Terakhir tapi yang paling penting, selalu lihat kemasan secara teliti. Kemasan yang baik haruslah tertutup rapat, tidak penyok dan rusak atau bocor. Perhatikan pula kebersihan sedotan sebelum diberikan kepada Si Kecil.
Khusus susu kemasan botol yang sudah dibuka, sebaiknya segera diminum. Kemasan yang sudah terbuka memungkinkan susu mudah terkontaminasi. Simpanlah susu di tempat yang kering.
Tentunya disamping memperhatikan tips di atas, yang paling penting adalah pilihlah susu dengan kualitas terbaik. Tak hanya kemasan dan rasa, perhatikan pula kandungan zat gizi dari susu tersebut.
Sebut saja, susu cair Morinaga Chil*Go! yang enak bernutrisi, mempunyai kandungan yang baik untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil serta kemasan yang mudah dibawa kemana-mana, sehingga bisa dijadikan alternatif buat bekal anak anda ketika bepergian.