Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Di Irlandia setiap tahunnya sekitar 1.200 anak didiagnosis mengidap alergi kacang.
Seperti yang dilansir dari Irish Times, Chris Pearson menceritakan gejala awal alergi kacang yang dialami anak perempuannya, Sophie.
Waktu itu sang putri yang duduk di bangku sekolah dasar tiba-tiba saja muntah-muntah dan mukanya memerah serta bengkak layaknya orang terkena penyakit Elephant Man.
Gejala tersebut tidak pernah dialami sang anak, namun ia ingat sebelumnya memakan makanan yang mengandung kacang.
“Dia tidak pernah memiliki reaksi alergi sebelumnya, tetapi dia habis makan bar yang mengandung kacang, jadi gejala itu benar-benar nyata,” ingat Pearson.
Anti-histamin membantu meredakan reaksi alergi tersebut, tetapi sejak hari itu Sophie memasuki dunia baru, yang dialami oleh ribuan keluarga Irlandia.
Baca: Karina Nadila Niab Investasi Saham untuk Siapkan Biaya Pendidikan Anak
Sekolah Sophie di Kinsale, Co Cork, pun akhirnya menciptakan zona bebas kacang, sementara saat keluarga teman datang berkunjung mereka akan menyesuaikan masakan yang tidak mengandung kacang.
Baca: Layakkah Jam Tangan Mewah Diandalkan untuk Investasi Masa Depan?
Tingginya anak-anak Irlandia yang alergi kacang membuat mereka serta keluarga merea haus benar-benar menghindari mengkonsumi kacang untuk menghindari alergi kambuh yang dapat mengancam nyawa itu.
Emily Tobin yang anak perempuannya juga mengidap alergi kacang akhirnya membentuk group di facebook utnuk berbagi informasi dan saran untuk mengobati alergi kacang. Saat ini sudah ada 350 akun yang tergabung di group tersebut.