Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Tak sedikit orang mengonsultasikan masalah atau problem hidupnya kepada psikolog. Aktivitas macam itu meningkat di tahun 2018.
Di Amerika Serikat (AS), ada beberapa subjek yang selalu menjadi bahan konsultasi pasien dan para psikolog yang mungkin juga dirasakan penduduk Indonesia.
Berikut adalah daftar subjek konsultasi dengan psikolog seperti yang diberitakan oleh Huffpost:
Rasa Cemas
Biasanya rasa cemas ini terjadi para mereka yang mulai beranjak dari usia muda ke dewasa yang khawatir mengenai pekerjaan ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba.
Baca: Seminar Psikologi Nasional 2018 Teliti Tahun Politik dari Mata Psikologi
Patti Johnson, seorang psikolog di Los Angeles Amerika mengatakan untuk mengatasi kecemasan tesebut pasien harus membangun rasa yakin pada diri sendiri untuk siap menghadapi sesuatu yang tiba-tiba.
Rasa percaya diri tersebut bisa membuat orang berpikir untuk menyiapkan langkah mengatasi masalah yang ia hadapi.
Pekerjaan/Keseimbangan Hidup
Menurut Lauren M. Gross, seorang psikolog di Elev8 MD Wellness Center di Charlotte, North Carolina, kekhawatiran soal pekerjaan ini biasanya datang dari orang yang memiliki sudit pandang dapat ‘melakukan semuanya’.
“Gaya pemikiran seperti itu ternyata dapat mengorbankan diri sendiri yang kemudian mengarah ke stres, depresi, kecemasan dan dapat menyebabkan masalah hubungan," kata Gross.
Untuk pasien dengan masalah tersebut Gross menyarankan agar memiliki waktu untuk menyenangkan diri seperti melakukan perawatan seperti berolahraga, menghabiskan waktu santai di luar ruangan, bercerita dengan teman, serta membuat daftar apa yang harus dilakukan dalam satu hari.
Gross juga menyarankan agar jangan mencapai titik terendah dulu baru mencari bantuan krena bisa berbahaya bagi kesehatan mental.
Tekanan Politik
"Banyak orang cemas karena tekanan politik di akhir-akhir tahun ini,” kata Anna Poss, seorang terapis dan pemilik Anna Poss Counseling & Psychotherapy di Chicago.
Banyak dari klien Anna Poss yang cemas karena keadaan politik akibat maraknya pemberitaan soal politik di berbagai media, termasuk juga saat mereka sedang berselancar di sosial media.
“Untuk kesehatan mental caranya adalah beri waktu kepada diri untuk istirahat dari berita dan media sosial dan fokus merawat diri,” kata Poss.
Serangan Seksual
Kelifern Pomeranz, seorang psikolog klinis dan ahli terapi seks bersertifikat di Menlo Park, California, AS mengatakan bahwa stress ini terjadi karena para korban tidak berani menceritakan apa yang terjadi pada mereka.
Sehingga para psikoloh harus meyakinkan para pasien agar lebih terbuka misalnya dengan teman-teman mereka untuk mendapat dukungan dan mencari bantuan profesional untuk menghadapi akibatnya.
Penggunaan Media Sosial dan Teknologi
Menghabiskan banyak waktu di media sosial ternyata dapat menimbulkan rasa stress.
Kemanuan teknologi juga dapat menimbulkan kecanduan youtube dan ataupun platform streaming lainnya. Alhasil pekerjaan atau yang ingin dicapai tertunda sehingga bisa menyebabkan stress
“Saya mendorong klien saya untuk mengevaluasi berapa banyak waktu atau energi yang mereka gunakan saat menggunakan itu (media sosial),” kata Bergen seorang psikolog asal Portland.
Membandingkan Diri Mereka dengan Orang Lain
Hal ini masih terkait dengan sosial media seperti facebook dan instagram yang ternyata mmebuat orang terus membandingkan dirinya dengan orang lain.
Alhasil mereka yang terus membandingkan diri itu terutama membandingkan keadaan tubuh akan merasa depresi.
Cara pertama yang disarankan tentunya menjauhkan diri dari sosial media bisa dengan menghapus aplikasi dan beralih ke kegiatan lain.
“Klien secara terus menerus mendeskripsikan perbandingan apa yang dia lihat pada akun media sosial orang lain,” ungkap Brie Shelly, seorang penasihat kesehatan mental dari Boston, AS.
Masalah Hubungan
Stres karena berkelahi dengan orang lain dengan pasangan ataupun keluarga termasuk keluhan yang banyak didengar para psikolog.
Fran Walfish, psikolog keluarga di Beverly Hills, menekankan pentingnya komunikasi yang tepat, terutama ketika sedang ada masalah dan terlebih dulu mengambil langkah untuk menenangkan diri.
Kesedihan
"Tahun ini saya telah bekerja dengan banyak klien yang kehilangan anak-anak dan anggota keluarga lainnya," kata Janika Joyner, seorang terapis di Chesapeake, Virginia.
Untuk merasa dekat dengan anggota keluarga atau teman yang sudah tidak ada lagi, dia menyarankan untuk mengenakan sepotong pakaian atau perhiasan mereka, membuat ruangan khusus seperti memajang foto.
Takut akan Penembakan Massal
Banyaknya insiden penembakan ternyata banyak menimbulkan kekhawatiran kepada banyak orang, apalagi banyak yang terjadi di ruang publik.
Sehingga disarankan agar jangan terlalu banyak mengikuti pemaparan-pemaparan mengenai penembakan di media sosial atau pemberitaan.(*)