TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebanyakan siklus haid atau menstruasi perempuan berlangsung hingga seminggu lebih.
Namun karena satu dan lain hal, periode menstruasi ada yang bisa lebih pendek dari biasanya.
Tentunya ada beberapa penyebabnya terkait hal itu.
"Saya merekomendasikan untuk mengecek kesehatan Anda jika menstruasiberlangsung terus-menerus atau justru lebih singkat dari biasanya," kata Alyssa Dweck, MD, seorang obgyn, dikutip dari womenhealthsmag.com.
Alasannya karena pendeknya periode menstruasi harus diwaspadai. Lalu berapa lama menstruasi dapat dikatakan normal?
Menurut Dweck, menstruasi berlangsung lima sampai tujuh hari rata-rata.
Ia pun mencatat periode yang lebih pendek yakni dua hingga tiga hari masih bisa dikatakan normal.
Panjang periode tersebut biasanya sangat ditentukan oleh faktor hormonal, kata Lakeisha Richardson, seorang M.D. dan obgyn yang berbasis di Greenville, Mississippi.
1. Kondisi ibu menyusui
Kebanyakan perempuan yang menyusui secara eksklusif bisa jadi tidak akan memiliki siklus menstruasi.
Menyusui bisa menunda ovulasi selama 18 bulan, karena tubuh menekan hormon ovulasi dengan memproduksi prolaktin, alfa-laktalbumin, dan sintesis laktosa.
Siklus normal akan kembali saat Moms menghentikan atau mengurangi jumlah ASI.
Baca: Ini Tanda-tanda Nyeri Menstruasi Tidak Normal
2. Penggantian alat KB
Jika periode menstruasi berubah, mungkin ada faktor karena penggantian alat KB Moms. Ada pil KB nya bisa mengurangi periode, ungkap Dweck.
Ada juga alat KB yang bisa menyebabkan perubahan hormonal dalam versi generik yang dapat mempengaruhi panjang siklus, menurut Dweck kembali.
3. Sedang masa pengobatan
Di luar pil KB, obat-obatan tertentu juga bisa mempengaruhi masa menstruasi lho.
Kandungan dalam obat seperti Advil, Naprosyn, ibuprofen, antidepresan, obat tiroid, dan steroid dapat mempersingkat periode menstruasi, ujar Dweck.
4. Kegagalan ovarium dini
Kejadian ini terjadi bila ovarium tidak berfungsi secara normal sebelum berusia 40 tahun.
Jika ovarium tidak bekerja dengan benar, estrogen tidak akan dihasilkan dalam jumlah yang tepat atau melepaskan telur sebagaimana mestinya.
Hal itulah yang dapat menyebabkan siklus singkat dan tidak teratur.
Gejala yang paling umum dari kegagalan ovarium ini adalah infertilitas dan amenore atau tidak adanya siklus menstruasi.
5. Mengalami sindrom Ovarian Polycystic (PCOS)
Kondisi ini ialah ketika seorang perempuan memproduksi lebih banyak hormon laki-laki yang dapat menekan ovulasi.
Perempuan dengan kondisi ini bahkan bisa sampai tidak menstruasi dan bisa mengidap kista.
6. Ada gangguan tiroid
Ternyata gangguan tiroid pun bisa menjadi penyebab dari singkatnya periode menstruasi.
Hal itu karena kelenjar tiroid diatur dalam sumbu otak hipofisis hipotalamus, seperti juga hormon yang mengatur ovulasi dan menstruasi, kata Dweck.
Nah, saat periode menstruasi berlangsung singkat, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang cepat dan tepat.