News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bagaimana Peneliti Menyimpulkan Seseorang sebagai Psikopat?

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sosok psikopat, tokoh fiktif The Joker.

TRIBUNNEWS.COM - Psikopat merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan beberapa ciri, antara lain perilaku antisosial, tidak memiliki empati, dan memiliki temperamen yang sulit diprediksi.

Psikopat amat pandai berpura-pura dan tindakan yang dilakukannya bisa merugikan orang lain.

Gejala gangguan kepribadian antisosial ini bisa muncul sejak anak-anak. Umumnya gejala akan kian jelas pada usia antara 20 hingga 30 tahun.

Pada anak-anak, gejala yang muncul bisa berupa perilaku kejam terhadap hewan, marah yang meledak-ledak, tidak mau bergaul, dan suka mengintimidasi atau melakukan ‘bullying’ terhadap teman-temannya.

Pada kasus tertentu, buruknya prestasi sekolah bisa menjadi tanda-tanda awal psikopat.

Baca: Jelaskan Soal Perceraiannya Pada Gempita, Gading dan Gisel Minta Bantuan Psikolog Anak

Penyebab pasti psikopat tidak bisa diidentifikasi secara pasti. Gangguan ini diprediksi timbul karena pengaruh genetik dan pengalaman traumatis masa kecil.

Disimpulkan demikian, karena sebagian besar yang psikopat ditemukan, jika ditelurusi latar belakang keluarganya, biasanya tumbuh di dalam keluarga yang tidak harmonis.

Ketidakharmonisan tersebut bisa dalam bentuk adanya pelecehan dan penelantaran anak, orangtua yang kecanduan alkohol, atau perkelahian/perseteruan orangtua.

Baca: Siska Icun Sulastri Janjikan Rp 2 Juta Sebelum Dibunuh, Temui Pelaku di Kolam Renang

Psikopat sendiri lebih sering ditemukan pada kaum pria dibandingkan perempuan. Bagaimana cara untuk mengetahui seseorang adalah  seorang psikopat? 

Tampaknya tim peneliti dari Universitas Cardiff dan Universitas Swansea di Inggris memiliki jawaban secara spesifik

Mengutip news.com.au, dalam sebuah penelitian para peneliti menunjukkan gambar buruk seperti gambar anjing yang galak sampai potongan tubuh yang dimutilasi.

Dari situ, tim peneliti melihat reaksi apakah ada perbedaan respon pada mata seorang psikopat dan bukan psikopat.

Baca: Kemacetan Penyebab Pengguna Jalan Tempramen

Nyatanya, seorang psikopat tidak menunjukkan pembesaran pupil, sementara yang bukan psikopat mengalami pembasaran pupil.

Penulis utama penelitian, Dr Dan Burley, dari Sekolah Psikologi Cardiff University, mengatakan temuan ini memberikan bukti fisik bahwa seorang psikopat memiliki empati yang lebih sedikit daripada seharusnya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini